Bogor (ANTARA News) - Kepala Pusat Penelitian (Puslit) Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Siti Nuramaliati Prijono mengatakan, ekspedisi ilmiah yang dilakuan LIPI ke berbagai daerah melibatkan 200 peneliti.

"Ada 200 orang peneliti yang terlibat dalam ekspedisi ini," katanya di sela-sela acara peringatan hari Keanekaragaman Hayati se-Dunia dan Tahun Keanekaragaman Hayati di Puslit Biologi Cibinong Science Center, Sabtu.

Siti menjelaskan, ekspedisi ilmiah ini setiap tahun dilakukan oleh LIPI, dalam upaya mengidentifikasi keanekaragaman hayati flora dan fauna di Indonesia.

Dalam ekspedisi tersebut para peneliti akan menjelajah setiap sudut wilayah Indonesia, mencari dan menemukan spesies baru yang belum teridentifikasi.

"Setiap tahun dilakukan penelitian, setelah ditemukan, diamati dan di identifikasi, jika itu jenis baru kita beri nama, kita menyebutnya ilmunya Etrobotani," katanya.

Setelah diteliti, hasil temuan akan di ekspos dan dipublikasikan dalam sebuah buku yang akan disampaikan kepada masyarakat.

Siti mengatakan, untuk tahun 2010 LIPI akan melakukan ekspedisi ke Kepulauan Moti Ternate Maluku, pegunungan yang ada di Jawa, seperti Gunung Slamet, Cermai dan beberapa Tanam Nasional yang ada di Indonesia.

Hasil ekspedisi tahun ini kata Siti akan dipublikasikan pada bulan November mendatang bertepatan dengan Hari Cinta Puspa Satwa.

Siti mengatakan, penelitian tidak hanya mengidentifikasi dan menemukan spesies baru saja, tapi juga untuk mendata jenis keanekaragaman hayati Indonesia yang masih ada dan terancam punah.

Sementara itu, Kepala LIPI Prof. Dr Umar Anggara Jenie, M.Sc, Apt mengatakan penelitian ini penting dilakukan untuk mendata keanekaragaman hayati flora dan fauna di Indonesia, selain itu untuk melindunginya dari ancaman kepunahan.

"Dengan mendata kita akan tahu berapa kekayaan yang kita miliki, berapa yang tinggal dan sudah terancam punah. Yang terancam punah kita selamatkan melalui konservasi dan yang belum kita lindungi dari ancaman," katanya.(*)
(T.KR-LR/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010