Setiap saat harus ada evaluasi, mesti ada perbaikan dan akan ada kelanjutan yang lebih baik
Jakarta (ANTARA) - Konsisten, tidak mudah putus asa, dan berinovasi merupakan sejumlah kunci sukses bagi sejumlah pelaku industri fesyen sehingga mereka mampu bertahan di tengah pandemi.

Konsisten dan tidak mudah putus asa adalah kunci untuk bertahan dan mengembangkan usaha, khususnya di bidang modest fashion, meski pandemi masih melanda dunia, kata pendiri dan CEO Elcorps Elidawati Ali Oemar.

"Bagaimana agar usaha bisa berkelanjutan? Harus konsisten," kata pendiri dan CEO Elcorps, Elidawati Ali Oemar, yang juga penerima penghargaan Tokoh Penggiat Ekonomi Syariah dari Bank Indonesia pada 2018.

Dibandingkan sebelum pandemi, dia menilai pebisnis fesyen saat ini harus pintar merespons permintaan pasar yang sangat dinamis. Dulu, pengusaha fesyen bisa memakan waktu panjang untuk mempersiapkan koleksi baru yang akan dirilis. Saat ini, barang yang laku di pasar datang dari mereka yang bergerak cepat dan pandai membaca peluang.

Baca juga: Pelaku industri fesyen harapkan dukungan pemerintah di tengah pandemi

"Setiap saat harus ada evaluasi, mesti ada perbaikan dan akan ada kelanjutan yang lebih baik," jelasnya dalam konferensi pers daring, Selasa.

Meski demikian, usaha itu belum tentu berbuah manis dengan keberhasilan. Bila itu terjadi, yang dipersiapkan adalah ketangguhan dan usaha tanpa henti dan jangan berputus asa. Bersiap untuk terus berjuang adalah modal yang harus dimiliki pebisnis yang ingin usahanya berkembang di tengah kondisi menantang.

Elidawati mengatakan, grup perusahaan penyedia kebutuhan gaya hidup muslim yang ia naungi juga ikut terkena dampak luar biasa akibat pagebluk virus corona yang turut mempengaruhi perekonomian di Tanah Air. "Ini masa yang sulit bagi saya, tapi kami berusaha bertahan dan bersyukur hari ini usaha masih bisa berjalan."

Sementara pemilik merek sepatu lokal Geoff Max Footwear, Yusuf Ramadhani, selain lebih banyak membangun interaksi dengan konsumen, ia membuat diversifikasi produk untuk bertahan di tengah pandemi.

Baca juga: Pandemi COVID-19 ciptakan tren baru di industri fesyen

Yusuf mengatakan, dia membuat berbagai inovasi baru lewat produk yang dibutuhkan masyarakat di tengah pandemi, mulai dari masker hingga sandal dan celana pendek untuk bersantai di rumah. "Ketika diluncurkan, target market pun suka. Mungkin karena kita relate sama keadaan yang terjadi."

Menurut Yusuf, dia memang fokus dalam mempopulerkan nilai-nilai dan semangat yang diusung jenama, tidak cuma kepada produk tertentu. Sama seperti jenama sepatu mancanegara yang menawarkan berbagai produk selain alas kaki. Dengan demikian, mereka bisa mengikuti arus tren tanpa rasa khawatir karena merek tersebut sudah melekat di kepala konsumen.

Berbeda dengan Elidawati dan Yusuf, perancang busana muslim Ria Miranda mencari solusi untuk bisnis fesyen yang terdampak pandemi COVID-19 lewat jalinan erat bersama komunitas yang dirintis selama bertahun-tahun.

Sebelum pandemi, Ria rutin mengunjungi kota di mana butik-butiknya berada, lalu mengadakan acara di mana ia bisa menemui dan berinteraksi langsung dengan para konsumen. Kali ini, pertemuan tatap muka harus digantikan secara virtual.

Baca juga: Empat tren fesyen yang diprediksi populer tahun 2021

"Satu momen yang sangat aku ingat ketika enggak punya solusi, aku ngobrol sama customer, itu salah satu yang bisa memecahkan masalah kita," ujar Ria dalam bincang-bincang virtual.

Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) juga terus berupaya meningkatkan kompetensi sekaligus memunculkan regenerasi desainer andal di Indonesia.

Pada Oktober 2020, Kemenparekraf meluncurkan buku “Proyek Desain: Dasar Pengadaan & Pengelolaan Jasa Desain di Indonesia” yang diharap dapat memberi manfaat yang besar bagi regenerasi desainer dan industri desain Indonesia, serta tentunya menginspirasi desainer-desainer muda untuk terus berkarya.

Jenama busana muslim yang ingin didampingi dalam mengembangkan bisnis juga dapat mengikuti program Modest Fashion Founders Fund 2021 (ModestFFFUND) yang kembali dilaksanakan tahun ini oleh kementerian.

Baca juga: Lima tips sukses beradaptasi di tengah pandemi ala Ria Miranda

Baca juga: Transaksi produk fesyen muslim di Tokopedia kian bertumbuh

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021