Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan kehormatan Presiden Konfederasi Swiss Doris Leuthard yang bertandang selama empat hari 6-9 Juli 2010 .

Presiden Leuthard disambut dengan upacara kenegaraan di teras Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, yang memperdengarkan lagu kebangsaan Swiss dan Indonesia diselingi dentuman meriam penyambutan.

Presiden Swiss yang didampingi suaminya berada di Indonesia untuk mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Yudhoyono guna mempererat persahabatan dan kerja sama kedua negara.

Presiden Leuthard tiba di Jakarta pada Selasa pagi dan pada Kamis 8 Juli 2010 dijadwalkan bertolak ke Surabaya untuk menghadiri pertemuan bisnis yang dilengkapi dengan kunjungan ke beberapa pusat bisnis di Provinsi Jawa Timur serta jamuan santap malam dengan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Selama di Jakarta, Presiden Leuthard juga menghadiri forum bisnis tentang daya saing yang digelar pengusaha Indonesia dan Swiss bekerja sama dengan Kamar Dagang Industri (Kadin), mengunjungi proyek Organisasi Buruh Internasional (ILO), serta melakukan pertemuan dan jamuan makan siang dengan Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan.

Indonesia dan Swiss memiliki hubungan diplomatik berusia 58 tahun dan kerja sama yang erat di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, dan pembangunan.

Melalui pembentukan Joint Economic and Trade Commission (JETC) pada 26 November 2009, Indonesia telah ditetapkan sebagai negara prioritas yang menjadi mitra strategis Swiss dalam pengembangan kerja sama ekonomi dan pembangunan.

Investasi Swiss di Indonesia menduduki peringkat ke-15 pada periode 1990-2009 bernilai 740,7 juta dolar AS antara lain di bidang industri makanan, kimia, jasa pengiriman, perkebunan, perhotelan, pengolahan air minum, dan rekayasa teknik.

Khusus di bidang infrastruktur, Pemerintah Swiss juga ikut dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik bersama Bank Pembangunan Asia.

Volume perdagangan antara Indonesia dan Swiss pada 2007-2008 meningkat 47,09 persen mencapai 983,9 juta dolar AS, namun sempat mengalami penurunan sebesar 38,43 persen pada 2009 dengan nilai 621,5 juta dolar AS.

Komoditas eskpor utama Indonesia ke Swiss antara lain minyak atsiri, garmen, sepatu, produk elektronik, furnitur, kopi, teh dan rempah-rempah.

Sedangkan komoditas eskpor utama Swiss ke Indonesia adalah suku cadang mesin pembangkit listrik, produk farmasi, produk kimia, bahan pewarna, dan bahan kosmetik.

Setidaknya 75 perusahaan swiis saat ini beroperasi di Indonesia, antara lain ABB, air minum kemasan ADES, Credit Suisse, Nestle, Novartis, Panalpina, Roche, Holcim, UBS, yang memberi lapangan kerja bagi 59 ribu orang.(*)

D013/A011

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010