Jakarta (ANTARA News) - Jakarta Fair 2010 resmi ditutup oleh Wakil Gubernur Prijanto dan Presiden Direktur PT Jakarta Internasional Expo, Siti Hartati Murdaya, Minggu malam sekitar pukul 22.30 wib.

Acara penutupan dimeriahkan dengan pesta kembang api yang kemudiaan disusul dengan acara nonton bareng final Piala Dunia antara kesebelasan Belanda-Spanyol.

Direktur pelaksana PT. JIExpo Budi Santoso, menjelaskan secara keseluruhan pelaksanaan Jakarta Fair 2010 merupakan yang terbaik dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Tercatat ada peningkatan antara lain terlihat dari kenaikan jumlah pengunjung dan transaksi hingga pelaksanaan Jakarta Fair sendiri berakhir.

"Tidak ada satu peserta pun yang mengeluhkan soal pelaksanaan Jakarta Fair tahun ini. Artinya, semua merasa puas dengan apa yang kami sampaikan," kata Budi Santoso.

Berbekal pengalaman ini, Budi merasa yakin bisa meraih sukses dalam pelaksanaan Jatim Fair yang akan digelar di Grand City Surabaya, 8-17 Oktober 2010.

Sementara itu Director Jakarta Fair, Letjen TNI (Purn) S.Supriadi, Sip, Msc, MM mengatakan, di hari terakhir penyelenggaraan Jakarta Fair, Minggu, antrian pengunjung di pintu masuk masih terjadi meski tidak terlalu padat. Tercatat ada 1.500 stand yang menempati 13 zona.

"Transaksi yang kita harapkan hanya Rp 3 triliun, kenyataannya telah sampai Rp 3,5 triliun,"ujar Supriadi.

Supriadi menambahkan, capaian transaksi ini tidak terlepas dari meningkatnya jumlah kunjungan ke PRJ Kemayoran selama satu bulan. Jumlah pengunjung tercatat mencapai lebih dari 3,5 juta orang atau lebih tinggi dari target sebanyak 3 juta orang.

Ia mengatakan pada gelaran PRJ kali ini setidaknya diikuti oleh 2500 peserta, atau melampaui capaian tahun 2009 yang hanya 2000 peserta.

Pihak penyelenggara pun mengaku melakukan promosi jor-joran mulai dari dalam negeri sampai luar negeri untuk pameran rutin ini.

"Memang sekarang daya beli meningkat, para produsen juga bagus-bagus," katanya.

Sementara itu mengenai gelaran Piala Dunia Sepak Bola yang bersamaan waktunya dengan PRJ, menurut Supriadi tak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil capaian PRJ kali ini.

Ia menegaskan PRJ sudah menjadi ajang yang ditunggu-tunggu oleh banyak kalangan masyarakat khususnya warga Jakarta dan sekitarnya.

"Jadi ada atau nggak ada piala dunia pun nggak ada pengaruhnya," ujarnya. (PSO-009/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010