Jakarta (ANTARA News) - Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko mengatakan pemerintah harus bersedia menunda kenaikan tarif dasar listrik (TDL) agar target investasi di sektor industri tercapai.

"Kenaikan TDL bisa berdampak penundaan investasi," kata Eddy di Jakarta, Senin.

Ia memperkirakan, kenaikan TDL itu akan menurunkan nilai ekspor produksi sepatu nasional.

"Awalnya target nilai ekspor sepatu pada 2010 mencapai 2 miliar dolar AS, namun kalau TDL naik maka diproyeksikan hanya stagnan sekitar 1,8 miliar dolar," katanya.

Saat ini merek sepatu berskala internasional yang memiliki pabrik di Indonesia, yaitu Nike, New Balance, dan Reebok.

Menurut dia, berdasarkan hasil simulasi jika kenaikan TDL berkisar 10-12 persen akan berdampak pada peningkatan biaya produksi sekitar tujuh persen.

Masalahnya, kata dia, kenaikan TDL tentu juga akan berdampak pada kenaikan bahan baku yang bisa mencapai mencapai sekitar empat persen.

Dengan begitu kenaikan TDL, secara keseluruhan bisa berdampak pada peningkatan biaya hingga 31,57 persen.

"Kami mendapat informasi, bahwa pemasok bahan baku sudah menunda pengiriman, karena tidak bisa memperhitungkan kenaikan harga," ujarnya.(ANT/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010