Tabanan (ANTARA News) - Polisi memediasi pertemuan dua kelompok nelayan yang bertikai di Kabupatan Tabanan dan Jembrana, Bali, untuk menghindari kemungkinan bentrokan ketika mereka sama-sama melaut.

"Senin (16/8) besok, kami mengumpulkan kelompok nelayan di kedua belah pihak untuk duduk bersama mencari solusi terbaik," kata Kapolsek Selemadeg Barat AKP Nyoman Suarnata kepada wartawan Minggu.

Belum lama lalu terjadi bentrok antara kelompok nelayan asal Medewi, Kebupaten Jembrana dan nelayan Tabanan. Bentrok itu dipicu karena nelayan Jembrana memasuki wilayah perairan Tabanan sehingga terjadi pengusiran berbuntut bentrokan di laut.

Pascakejadian itu, nelayan Jembrana tidak jera dan kembali memasuki wilayah perairan Tabanan sehingga kembali memicu ketegangan.

"Terjadi dua kali bentrok di tengah lautan. Bahkan jaring nelayan asal Jembrana itu diangkat ke darat oleh nelayan asal Pasut, Kecamatan Kerambitan karena mengganggu bubu nelayan setempat," kata Kapolsek.

Atas insiden itu, Polsek telah mengamankan satu unit jaring milik nelayan Jembrana yang diduga memasuki wilayah perairan di Tabanan.

Dipihak lain Ketua Himpunan Seluruh Nelayan Indonesia Kabupaten Tabanan I Ketut Arsana Yasa, mengungkapkan keberataannya atas ulah nelayan pendatang yang diduga berasal dari Jembrana.

"Nelayan di wilayah kami juga kerap kehilangan alat tangkap. Kami curiga mereka yang melakukannya," tuding Arsana Yasa. Ia juga membenarkan sempat terjadi bentrok fisik dua kali antara nelayan Tabanan dengan nelayan Jembrana.

Bentrok pertama terjadi di Pantai Batu Mejan, Lalanglinggah, Selemadeg Barat dan kedua terjadi di Pantai Pasut, Kecamatan Kelating.

"Kami nelayan di Pasut menangkap lobster dengan "bubu" guna menyelamatkan terumbu karang, namun mereka datang seenaknya menangkap, sehingga nelayan kami marah sampai terjadi bentrok fisik di laut," tambahnya.

Selaku ketua HSNI, dirinya memerintahkan nelayan agar mengangkat jaring ke daratan dan diamankan di Mapolsek Selemadeg Barat.

"Kami inginkan agar kepolisian ikut memediasi. Kita sama-sama mencari nafkah namun semestinya ada kesadaran untuk menjaga kepentingan demi jangka panjangnya," pungkasnya.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010