Gorontalo (ANTARA News) - Para ketua Rt/Rw yang ada di Kelurhan Limba Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo mengamuk di kantor kelurahan setempat karena honor yang seharusnya mereka terima sebesar Rp200 ribu, dipotong oleh lurah setempat sebesar Rp100 ribu.

Karsum Huju salah seorang ketua RT setempat menjelaskan bahwa, pihaknya tidak tahu menahu alasan honor mereka dipotong oleh lurah setempat.

"Kami tidak tahu dikemanakan sisa yang Rp100 ribu tersebut," kata Karsum, Selasa.

Dia menambahkan bahwa, tiba-tiba pihaknya dimintakan oleh lurah setempat untuk menandatangani berkas dengan jumlah uang senilai Rp200 ribu, sementara lurah hanya memberikan Rp100 ribu.

Uang sebesar Rp200 ribu tersebut berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang diperuntukan oleh RT/RW yang membantu petugas sensus penduduk pada bulan mei silam.

Suleman Hasania lurah Limba B menjelaskan bahwa, pihaknya tidak bermaksud melakukan pemotongan dari honor yang seharusnya mereka terima.

"Hanya saja mereka sudah punya komitmen dengan dengan saya, bahwa sebagian dari honor tersebut diberikan sebagai sumbangan ke kelurahan," kata Suleman.

Menurut dia bahwa, mereka tidak seharusnya melakukan penuntutan seperti ini, karena selama sensus penduduk dilaksanakan mereka sama sekali tidak bekerja, mereka hanya menunjukan lokasi serta batasan luas wilayah.

"Kalau sudah begini jadinya terpaksa saya harus mengembalikan sisa dari pada honor mereka itu, sementara komitmen yang mereka buat untuk sumbangan dibatalkan saja," ungkap Suleman. (ANT-116/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010