Jakarta (ANTARA) - Indeks FTSE 100 Bursa Saham London beringsut lebih tinggi pada hari Selasa, terangkat oleh kenaikan harga saham-saham kebutuhan pokok konsumen dan perawatan kesehatan, meskipun saham kapitalisasi menengah yang berfokus di dalam negeri tertinggal karena Pemerintah Inggris menunda rencana untuk sepenuhnya mencabut pembatasan COVID-19.

Indeks saham unggulan naik 0,2 persen dengan perusahaan penghasil dolar besar termasuk Diageo, Unilever dan British American Tobacco memberikan dorongan terbesar.

Sub-indeks farmasi naik 0,5 persen, dengan AstraZeneca dan GlaxoSmithKline memimpin kenaikan. Indeks hanya turun dari tertinggi 16-bulan yang dicapai pada hari Senin.

Baca juga: IHSG berpeluang rebound hari ini, seiring rilis neraca perdagangan Mei

Indeks FTSE 250 saham kapitalisasi menengah yang berfokus di dalam negeri naik hanya 0,1 persen setelah Perdana Menteri Boris Johnson menunda rencana untuk mencabut sebagian besar pembatasan COVID-19 yang tersisa sebulan, mengutip penyebaran cepat varian Delta yang lebih menular.

Namun ada kabar baik di bidang pekerjaan, karena jumlah karyawan pada daftar gaji perusahaan Inggris melonjak dengan rekor 197.000 pada Mei karena pembatasan COVID berkurang, data pajak menunjukkan. Tingkat pengangguran utama untuk tiga bulan hingga April turun menjadi 4,7 persen, terendah sejak Agustus.

Di antara saham, BATM Advanced Communications naik 4,4 persen setelah menerima kontrak keamanan siber senilai 4,1 juta dolar AS.

Pelonggaran pembatasan penguncian juga menguntungkan peritel mode online Boohoo yang membukukan kenaikan penjualan kuartalan 32 persen namun secara tahun-ke-tahun saham Boohoo turun 0,6 persen.

Baca juga: Saham Inggris untung 3 beruntun, Indeks FTSE terkerek 0,18 persen

Baca juga: Saham China dibuka bervariasi, Indeks Shanghai melemah

Baca juga: Wall Street beragam, Indeks S&P dan Nasdaq ditutup di rekor tertinggi


Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021