Pangkalpinang (ANTARA News) - Ratusan warga Desa Tuatunu menyerang Mapolsek Grunggang Kota Pangkalpinang, Sabtu sekitar pukul 22.00 WIB, yang menyebabkan kaca jendela Mapolsek pecah terkena lemparan batu.

Penyerangan terjadi disebabkan delapan warga setempat ditahan di Mapolsek Grunggang, karena terlibat perkelahian dengan dua pemuda Desa Balunijuk, Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka yang sedang bertamu ke desa itu.

Mendengar adanya warga Desa Tuatunu yang ditahan di Mapolsek, membuat ratusan warga setempat secara spontan langsung menyerang dan merusak Mapolsek.

Melihat ratusan warga menyerang Mapolsek membuat anggota Polsek meminta bantuan ke Mapolresta Pangkalpinang dan Polda Babel, yang langsung menerjunkan ratusan personel dan dibantu Brimobda Babel.

Tidak hanya dari jajaran kepolisian, Pemerintah Kota Pangkalpinang juga malam itu langsung turun ke lokasi untuk meredakan emosi warga.

Setelah dilakukan dialog dengan warga, Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Hardi dihadapan ratusan warga Desa Tuatunu meminta agar warga bisa menahan diri, sehingga persoalan ini bisa diselesaikan secara hukum.

"Saya meminta kepada seluruh warga Desa Tuatunu untuk menahan diri, karena persoalan ini akan diusut tuntas dan diselesaikan secara hukum oleh pihak kepolisian," ujarnya di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia menjelaskan, setelah warga yang ditahan didata oleh pihak kepolisian akan diserahkan kepada keluarga masing-masing.

"Setelah didata, warga beserta kendaraan yang ditahan akan dikembalikan ke keluarga masing-masing, persoalan warga Balunijuk yang terlibat perkelahian akan diserahkan kepada Mapolsek Merawang," katanya.

Namun sekitar pukul 23.30 WIB suasana kembali memanas setelah warga yang masih berkumpul di depan Mapolsek berteriak-teriak akan melakukan pembalasan kepada warga Balunijuk, tapi kembali diredam oleh aparat kepolisian dan jajaran Pemkot Pangkalpinang yang meminta warga untuk membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing.

Hingga pukul 00.30 aparat masih terus berjaga-jaga di Mapolsek Gerunggang, untuk mengantisipasi terjadinya penyerangan kembali warga setempat. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010