Dua orang sudah ditangkap, satu lagi masih dicari
Jakarta (ANTARA) - Kasie Humas Polsek Kemayoran Bripka Ricky Sihite menjelaskan perkelahian antara sopir bajaj dan juru parkir (jukir) di depan sebuah swalayan di Kemayoran, Jakarta Pusat pada Sabtu (17/2) bermula dari saling ejek.

“Jadi cekcok mulut, si tukang bajaj ini dibilang sama juru parkir telah menjelek-jelekkan istrinya. Akhirnya terjadilah keributan yang viral di media sosial,” kata Ricky di Jakarta, Senin.

Ricky mengatakan menurut keterangan kejadian saling ejek sudah terjadi sebelum perkelahian. Sehingga,  peristiwa ini berawal dari rasa dendam.

Lebih lanjut Ricky menjelaskan juru parkir tersebut pun sempat menghampiri tukang bajaj bersama dengan iparnya. Namun karena kalah jumlah, tukang bajaj tersebut akhirnya sempat kembali ke rumah terlebih dulu dan tak lama kembali lagi bersama dua orang temannya. Tak hanya itu, ia juga datang sambil membawa senjata tajam berupa arit.

Setelah itu, mereka menyerang pihak juru parkir hingga perkelahian berlanjut ke dalam swalayan.

Akibatnya, dua orang dari pihak juru parkir mengalami luka robek dan gigi patah. Saat ini, polisi masih memburu satu orang dari pihak sopir bajaj.

“Dua orang sudah ditangkap, satu lagi masih dicari," jelas Ricky.

Sebelumnya diberitakan, beredar video yang menunjukkan aksi adu jotos diduga antara sopir bajaj dan juru parkir  sebuah swalayan di Jalan Kodam Raya, Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (17/2) siang.

Kepala Unit Reskrim Polsek Kemayoran, Ajum Komisaris Polisi (AKP) Fauzan yang dihubungi media, Minggu (18/2)  membenarkan adanya keributan yang menjadi viral di media sosial dengan pelaku sopir bajaj dan juru parkir.
Baca juga: Polisi usut perkelahian sopir bajaj dengan juru parkir di Jakpus
Baca juga: Dishub DKI sebut pungutan di Stasiun Cakung merupakan retribusi
Baca juga: Sudin Perhubungan Jaksel gencarkan operasi penertiban parkir liar


Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024