Langsung setelah Roland Garros saya kembali berlatih selama hampir dua minggu di lapangan keras hanya untuk memperbaiki pukulan saya lagi, apa yang saya lakukan di Grand Slam tanah liat tidak seperti biasanya
Jakarta (ANTARA) - Kekalahan yang dialami Dominic Thiem di babak pertama French Open 2021 menjadi pelajaran berharga bagi petenis peringkat lima ATP ini, yang kini fokus memperbaiki teknik permainan agar kejadian serupa tidak terjadi di Grand Slam lapangan rumput Wimbledon.

"Langsung setelah Roland Garros saya kembali berlatih selama hampir dua minggu di lapangan keras hanya untuk memperbaiki pukulan saya lagi, apa yang saya lakukan di Grand Slam tanah liat tidak seperti biasanya," kata Thiem, seperti dilansir ATP Tour, Selasa.

Sebelum bermain di Wimbledon, Thiem terlebih dulu menguji hasil latihannya di Mallorca yang menjadi turnamen pemanasan di musim kompetisi lapangan rumput.

Baca juga: Dominic Thiem tersingkir pada babak pertama French Open

Meski sejauh ini merasa lebih baik, namun ia tak berani bertaruh pada persaingan di Wimbledon yang ia pandang akan penuh persaingan ketat yang tidak terkontrol.

"Sekarang saya kembali merasa lebih baik dalam pukulan dan gerakan. Saya tidak bisa bermain cukup baik di Paris. Sedangkan di lapangan rumput kita pernah tahu apa yang terjadi, jadi saya hanya mencoba mendapatkan kepercayaan diri, berlatih sangat keras, untuk bermain bagus dalam pertandingan," Thiem mengungkapkan.

Thiem memenangi gelar Grand Slam pertamanya di US Open 2020 dan mengakui masih berjuang mendapatkan motivasi untuk mengulangi kesuksesan di Grand Slam lainnya.

"Ini cukup normal, saya bekerja sangat keras untuk tujuan tertentu. Setelah kalah di tiga final (Grand Slam) sebelumnya, muncul tujuan yang sangat besar untuk dicapai namun saya masih kekurangan motivasi," ujarnya.

Baca juga: Dominic Thiem putuskan tak ikut Olimpiade Tokyo
Baca juga: Ikuti Nadal dan Thiem, Shapovalov mundur pula dari Olimpiade Tokyo

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021