Jakarta (ANTARA) - Upaya Novak Djokovic untuk meraih Golden Grand Slam berakhir secara dramatis ketika ia dikalahkan oleh Alexander Zverev pada semifinal tunggal putra Olimpiade Tokyo, Jumat.

Seperti dilaporkan AFP, petenis peringkat satu dunia itu tumbang setelah sempat unggul satu set dan satu break saat petenis Jerman unggulan keempat Zverev menang 1-6, 6-3, 6-1 untuk maju ke final pada Minggu melawan petenis Rusia Karen Khachanov.

Djokovic yang berusia 34 tahun belum pernah memenangi gelar tunggal Olimpiade.

Bintang asal Serbia itu sudah memenangi trofi Australian Open, French Open dan Wimbledon tahun ini dan membutuhkan medali emas Olimpiade dan mahkota US Open untuk menyamai Steffi Graf, yang mencapai prestasi tersebut pada 1988, dengan memenangi Golden Slam.

Baca juga: Djokovic lewati Nishikori melaju ke semifinal Olimpiade
Baca juga: Djokovic jajal venue Olimpiade Tokyo, siap hidupkan mimpi Golden Slam


Namun upayanya untuk membuat sejarah berakhir ketika Zverev melontarkan 30 winner melewati Djokovic yang biasanya tak tertembus dalam penampilan menakjubkan.

Yang lebih menyedihkan bagi peraih 20 kali juara Grand Slam itu di Olimpiade, adalah hasil terbaiknya medali perunggu pada 2008.

Ia kalah oleh Andy Murray yang akhirnya menjadi juara, pada semifinal di London sembilan tahun lalu, dan menangis setelah tersingkir pada putaran pertama dikalahkan oleh Juan Martin del Potro di Olimpiade Rio 2016.

Zverev sedang berusaha menjadi petenis Jerman pertama yang memenangi emas nomor tunggal sejak Steffi Graf di Seoul setelah memenangi 10 dari 11 pertandingan terakhir melawan Djokovic.

Baca juga: Ambisi emas Olimpiade ketiga Murray kandas di tangan wakil Kroasia
Baca juga: Naomi Osaka tersingkir dari Olimpiade Tokyo

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021