Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Lalulintas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Ditlantas Polda Metro Jaya) mempertimbangkan perluasan wilayah pemberlakuan aturan hari bebas kendaraan bermotor (car free day).

"Mungkin juga ada perpanjangan durasi pemberlakuan hari bebas kendaraan bermotor," kata Direktur Lantas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Royke Lumowa, di Jakarta, Minggu.

Royke tidak menyebutkan lokasi mana saja yang akan ditambahkan pemberlakuan hari bebas kendaraan bermotor maupun jadwal penambahannya.

Namun Ditlantas Polda Metro Jaya akan berkoordinasi dengan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) maupun Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Royke menyebutkan pemberlakuan hari bebas berkendaraan bertujuan mengurangi tingkat polusi udara dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menggunakan sepeda.

Program "car free day" juga merupakan salah satu cara untuk mengurangi kemacetan lalulintas melalui menghemat penggunaan kendaraan bermotor.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya memberlakukan hari bebas kendaraan pada beberapa ruas jalan utama setiap Hari Minggu.

Hari bebas kendaraan di Jalan MH. Thamrin-Sudirman, Jakarta Puisat setiap dua pekan sekali.

Jalur di Jalan HR. Rasuna Said (Jakarta Selatan), Jalan Pemuda (Jakarta Timur), Jalan Panjang (Jakarta Barat) dan Jalan Kelapa Gading (Jakarta Utara) sebulan sekali.

Royke mengatakan hal itu saat acara peduli bencana yang terjadi di Wasior (Jayapura), tsunami di Mentawai (Sumatera Barat) dan letusan Gunung Merapi bersama sejumlah seniman bertemankan "Art for Care" di Bundara Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.

Acara peduli bencana itu bersamaan dengan pembelakuan hari bebas berkendaraan di wilayah Jakarta Pusat.

Pada kesempatan itu, sejumlah seniman membantu penderitaan korban bencana dengan menyumbangkan dana dari hasil lelang lukisan.

Sementara itu, Ditlantas Polda Metro Jaya menggelar lomba karikatur bertemakan "Polantasku".

"Rencananya hasil lomba karikatur itu akan dilelang untuk disumbangkan bagi korban bencana," ujar Royke.
(T.T014/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010