Jakarta (ANTARA) - Coaching clinic yang diberikan oleh perusahaan disebut mampu menumbuhkan lebih banyak bibit pegawai berkualitas daripada hanya memberikan bimbingan melalui training biasa yang sering dilakukan perusahaan.

"Ajak tim untuk melatih diri agar mereka bisa berkembang dan perusahaan juga bisa memfasilitasi coaching itu dengan melakukan berbagai praktik yang dibutuhkan. Itu jauh lebih efektif ketimbang training," ungkap Mantan Direktur Utama LKBN ANTARA, Ahmad Mukhlis Yusuf pada webinar "From Personal Transformation to Nation Transformation," Selasa.

"Dari beberapa survei yang dilakukan itu, terdapat 88 persen berhasil ketika mereka mengadakan coaching dan hanya 22 persen ketika mereka mengadakan training," kata Ahmad Mukhlis.

Selain itu, kata dia, ketika pegawai sudah mendapatkan coaching dari perusahaan dengan berbagai praktik langsung, maka ke depannya akan terbentuk insan-insan yang memiliki masa depan baik untuk perusahaan.

"Setiap karyawan akan tumbuh, dengan pendekatan coaching dia akan punya purpose dan memiliki masa depan yang juga tumbuh. Jadi, sistem itu yang harus dibangun," jelas dia.

Selain itu, kesadaran kolektif juga harus tumbuh dalam diri seorang yang berada di dalam perusahaan, demi terciptanya ruang kerja yang menarik dan tidak membosankan.

"Kesadaran kolektif itu memang sangat jadi perhatian, mengubah sesuatu memang tidak semudah membalik tangan. Misal saja, di masa pandemi ini,seluruh orang wajib untuk menjalani protokol 3M, pada kenyataanya di lapangan kan itu tidak mudah," kata Brigjen (Purn) Irwan Amrun, mantan direktur LPTUI, dalam lokasi yang sama.

Kesadaran dalam diri sangat penting dimiliki seseorang, kata Irwan. Sedangkan untuk bisa mengubah diri menjadi lebih baik, mereka harus memiliki mindset bahwa dirinya harus bermanfaat untuk orang lain.

"Kepercayaan diri yang pertama harus timbul itu adalah bahwa perubahan yang kita lakukan itu harus berdampak baik kepada orang lain dan itu akan lebih bagus. Gimana caranya, gara-gara kamu itu orang bisa berubah," tutur dia.

Selain itu, dia membagikan bahwa kesadaran bisa ditumbuhkan oleh komunitas-komunitas yang memiliki pengaruh besar. Selain itu, perusahaan juga sebaiknya menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan untuk mengoptimalisasi hal tersebut.

Baca juga: Resensi buku - Membedah praktik revolusi mental dalam pelayanan publik

Baca juga: Kisruh taksi dan ojek aplikasi : "wake-up call"

Baca juga: Sikap itu membedakan

Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021