Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) memantapkan kerja sama dan koordinasi untuk menekan pertumbuhan penduduk yang makin tinggi.

Kepala BKKBN, Sugiri Syarief dalam rapat paripurna percepatan revitalisasi program KB-KES di Jakarta, Jumat, mengatakan, kerja sama dengan TNI sudah dilaksanakan sejak 1970.

"Kita mengetahui TNI punya sarana yang tersebar di seluruh Indonesia. Kita mengalami kendala di daerah terutama daerah terpencil. Supaya pelayanan KB lebih lancar," tuturnya.

Sugiri menambahkan, kalau dari BKKBN dan TNI sendiri telah dilakukan sosialisasi program KB.

Hasilnya secara keseluruhan telah terjadi penurunan angka kelahiran di Indonesia.

"Progam KB tujuannya untuk menurunkan angka kelahiran. Pada 1970 angka kesuburan total 5,6 pada 2002 dari hasil survei angkanya 2,6, turun separuh. Kan berarti turun," ucapnya mengungkapkan.

Sementara itu, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dalam amanat tertulisnya yang dibacakan KSAD Jenderal TNI George Toisutta ,mengatakan, perlu peningkatan pelatihan motivasi bagi para Babinsa, Komandan Ramil, paramedis serta non-medis di jajaran TNI untuk membantu pelayanan KB di seluruh rumah sakit TNI dan membentuk pos KB di Kodam dan asrama TNI.

"Selain itu, melaksanakan monitoring dan evaluasi secara terpadu serta periodik bersama instansi terkait," katanya menegaskan.

Panglima TNI menambahkan, TNI juga akan memberikan layanan KB di pulau-pulau terluar yang tidak dapat dijangkau transportasi darat dan udara dengan menyediakan rumah sakit terapung.(*)

(T.R018/C004/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010