Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendukung kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam memberikan peran untuk pembangunan Indonesia.

Dukungan tersebut disampaikan Presiden ketika menerima panitia perayaan Hari Ibu yang diketuai oleh Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dewi Motik Pramono di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa.

Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember akan dirayakan secara nasional di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu dan dihadiri oleh Presiden serta Ani Yudhoyono.

Tema peringatan Hari Ibu tahun 2010 adalah kesetaraan perempuan dan laki-laki untuk membangun karakter bangsa dalam mewujudkan bangsa yang sehat dan bermartabat.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari yang mendampingi pantia perayaan Hari Ibu ketika bertemu dengan Presiden menjelaskan Kepala Negara berpesan agar gerakan perempuan tidak hanya terputus pada peringatan Hari Ibu tetapi dilakukan juga sepanjang tahun dan juga secara internasional agar peran perempuan Indonesia dalam pembangunan bisa terus digaungkan.

"Beliau juga menyampaikan ini suatu gerakan perempuan Indonesia bukan berarti ini feminisme berlebihan, tapi bagaimana mencapai kesetaraan," ujar Linda.

Perempuan Indonesia pun, lanjut dia, juga tidak ingin meminta sesuatu yang berlebihan namun hanya mencari cara menuju kesetaraan.

Hari Ibu, menurut Linda, perlu terus diperingati guna mengingat dan mengevaluasi perjuangan perempuan Indonesia sesuai dengan Kongres Perempuan Indonesia pertama tahun 1928 di Yogyakarta sebagai tindak lanjut dari peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

"Ketika itu perempuan juga merasakan harus melakukan sesuatu dan itu diwujudkan dengan kongres perempuan, kemudian itu terus berkembang dan diperingati sebagai Hari Ibu," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Kowani Dewi Motik menjelaskan masyarakat sering salah kaprah mengartikan Hari Ibu sebagai hari untuk memperingati peran seorang ibu.

"Kita banyak mengalami miskomunikasi dalam memperingati Hari Ibu di mana Hari Ibu itu diperingati seperti "Mother`s day" di Amerika, padahal bukan. Hari Ibu itu hari pergerakan perempuan," tuturnya.

Peringatan Hari Ibu kali ini, kata Dewi, sengaja melibatkan banyak lembaga swadaya masyarakat dan organisasi lainnya untuk mengembangkan kesetaraan laki-laki dan perempuan.(*)

D013/A011

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010