Jakarta (ANTARA) - Tunggal putri Indonesia Ester Nurumi Tri Wardoyo mengaku telah memetik banyak pengalaman berharga dari ajang Piala Sudirman 2021 yang digelar di Energia Areena, Vantaa, Finlandia.

Pada pertandingan penyisihan kedua grup C, Senin malam WIB, Ester yang memainkan debutnya dalam ajang beregu dunia itu harus mengakui kehebatan wakil Kanada Rachel Chan lewat drama rubber game 24-22, 8-21, 18-21.

Dengan kekalahan tersebut, pemain yang masih berusia 17 tahun itu pun gagal menyumbangkan angka kemenangan bagi skuad Garuda.

Baca juga: Ester gagal amankan poin kedua untuk skuad Garuda

“Gim pertama saya sebenarnya bisa main enak. Cuma di gim kedua, fokus saya sering hilang. Saya jadi bingung sendiri," tutur Ester melalui keterangan resmi PBSI yang diterima ANTARA, Selasa dini hari.

"Di gim ketiga, ketika ketinggalan, saya malah bisa main lepas. Sayang banget tidak bisa menjaga konsistensi, saya pun kalah," tambahnya.

Sebenarnya penampilan Ester di gim pertama cukup baik, dan permainannya pun bisa berkembang.

Baca juga: Pebulu tangkis muda Indonesia kagumi kekompakan tim Piala Sudirman

Sayangnya, pada gim kedua dan ketiga, karena belum banyak memiliki pengalaman, ia justru membuat kesalahan-kesalahan sendiri. Fokus dan konsistensinya juga belum terjaga dengan prima. Ia pun banyak membuang kesempatan untuk menambah angka.

Dari kekalahan tersebut, perempuan kelahiran Jayapura itu mengaku banyak mendapat pengalaman berharga, terutama saat berlaga di kejuaraan besar.

"Saya harus bermain lebih aman, tidak banyak membuat kesalahan sendiri. Selain itu, harus lebih tahan saat bermain. Saya harus menambah power, dan mental pertandingan juga harus lebih ditingkatkan," tutur Ester.

Sementara itu, menurut pelatih tunggal putri Herli Djaenudin, Ester diturunkan di PIala Sudirman guna menambah pengalamannya mengikuti kejuaraan besar. Selain itu, ia juga menilai performa Ester saat simulasi beberapa waktu lalu sangat baik.

"Ester sebenarnya performanya kali ini cukup baik, cuma kurang konsisten. Tadi di gim pertama sudah sesuai strategi. Namun di gim kedua kehilangan fokus dan banyak melakukan kesalahan sendiri," terang Herli.

"Di gim ketiga, sempat ketinggalan jauh dan mampu unggul 17-16. Namun, lagi-lagi soal konsistensinya yang belum bisa dijaga. Dia kembali melakukan kesalahan di poin-poin kritis. Yang pasti, dia banyak mendapat pengalaman berharga dari kekalahannya ini,” tutupnya.

Baca juga: Tunggal putri ingin hasil terbaik di Sudirman meski diisi atlet muda

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021