Kabupaten Mimika (ANTARA) - Atlet panjat tebing kontingen Bali Desak Made Rita Kusuma Dewi mengaku puas karena meraih medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON) untuk pertama kali dalam karirnya di Papua, Jumat.

"Saya sangat senang banget untuk pertama saya mengikuti kejuaraan Pekan Olahraga Nasional bisa meraih medali emas. Ini suatu kebanggaan bagi diri saya sendiri," ujar Rita kepada wartawan di Arena Panjat Tebing SP2 Mimika, Papua, Jumat.

Rita meraih medali emas setelah mengalahkan Rajiah Sallsabilla dari Banten dalam pertandingan nomor Speed World Record Perorangan Putri.

Rita meraih catatan waktu 7,001 detik dan melaju di jalur kedua (Lane B), sedangkan Billa meraih catatan waktu 8,151 detik dan melaju di jalur pertama (Lane A).

"Lawan saya dari Banten, teman timnas," kata Rita.

Baca juga: Atlet panjat tebing Bali Desak Rita sabet medali emas PON

Rita mencapai babak final setelah menyisihkan sejumlah nama, di antaranya Puja Lestari dari Riau di 16 besar, Mudji Mulyani dari DKI Jakarta di perempat final, dan Aries Susanti Rahayu dari Jawa Tengah di semifinal.

Catatan waktunya semakin baik sejak perempat final melawan Mudji Mulyani, Rita berhasil mengalahkan Mudji dengan catatan waktu 7,601 detik berbanding 8,617 detik.

Di semifinal, catatan waktunya bertambah baik saat mengalahkan juara dunia panjat tebing nomor speed perorangan putri Aries Susanti Rahayu dari Jawa Tengah.

Rita yang melaju dari Lane B menaklukkan Aries yang melaju di Lane A dengan catatan waktu 7,376 detik berbanding 11,167 detik.

Aries Susanti Rahayu kalah start dari Desak Made Rita Kusuma Dewi yang melaju dengan baik sejak awal hingga sampai ke puncak tebing.

Baca juga: Panjat Tebing Jawa Tengah tambah dua medali perunggu di PON XX

Namun kekalahan itu dibalas Aries di perebutan peringkat ketiga menghadapi Amanda Narda Mutia dari Jawa Timur. Aries menang dari Manda dengan catatan waktu 7,251 detik berbanding 7,363 detik sehingga berhak memperoleh medali perunggu.

Rita menilai raihan medali emas yang didapat dari pertandingan melawan para atlet yang sangat tangguh di putaran final panjat tebing nomor speed world record perorangan putri kali ini adalah berkat doa dan dukungan masyarakat Bali.

Untuk itu atlet putri yang lahir 24 Januari 2001 itu mengucapkan terima kasih serta mempersembahkan kemenangan itu kepada seluruh masyarakat Bali yang sudah ikut mendoakan dan mendukungnya hingga saat ini.

"Untuk masyarakat Bali, terima kasih banyak atas dukungannya," kata Rita.

Sementara pelatih panjat tebing kontingen Bali Suhardi berharap emas pertama itu akan menjadi motivasi tambahan bagi Rita yang akan bertanding kembali untuk merebut medali emas lagi dari nomor combine.

"Kami dari KONI Bali ditargetkan tiga (medali emas), cuma baru dapat satu. Mudah-mudahan yang dua menyusul, dan Desak (Made Rita) sendiri juga akan turun di nomor combine. Mudah-mudahan di combine juga bisa mempersembahkan medali," kata Suhardi.

Baca juga: Atlet DKI siap rebut medali nomor speed world record perorangan putri

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021