"Krisis yang terjadi di Mesir tidak berdampak pada bisnis pariwisata kita," kata Ketua Umum Asita Chapter DIY, Edwin Ismedi Himna, dalam perbincangannya di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, Mesir sampai sejauh ini belum termasuk dalam pasar potensial wisata Indonesia sehingga bukan termasuk negara yang memberikan kontribusi jumlah turis yang besar terhadap pariwisata RI.
Menurut Edwin, di Indonesia sendiri tidak banyak biro perjalanan yang menggarap pasar Mesir secara khusus.
"Tidak banyak tour operator yang menawarkan paket wisata ke Mesir secara khusus," katanya.
Jika ada, itupun disatukan dengan paket wisata religi termasuk Umrah karena jaraknya yang dekat dengan kota bandar Jeddah di Arab Saudi.
Oleh karena itu, dampak kekisruhan yang terjadi di negara yang beribukota di Kairo itu tidak terlampau mempengaruhi pariwisata Indonesia.
Di Yogyakarta sendiri, Edwin menambahkan, jumlah wisatawan Mesir yang berkunjung ke kota itu sangat sedikit bahkan dalam statistik digabungkan dengan negara-negara Afrika dan Timur Tengah.
"Jadi rusuh di Mesir juga tidak memberikan dampak besar terhadap pariwisata khususnya di Yogyakarta," katanya.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011