Yogyakarta (ANTARA News) - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta akan mengembalikan seluruh uang pendaftaran Ujian Masuk 2011, karena telah memutuskan menghapus seleksi mandiri penerimaan mahasiswa baru tersebut.

"UGM tahun ini sepenuhnya akan melakukan penerimaan mahasiswa baru hanya melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)," kata Direktur Administrasi Akademik UGM Budi Prasetyo Widyobroto di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, UGM memutuskan untuk mengembalikan 100 persen biaya pendaftaran seleksi mandiri Ujian Masuk (UM) UGM yang telah masuk, karena menganggap prosedur yang sebelumnya ditetapkan cenderung rumit.

"UGM sebelumnya menetapkan seluruh peserta yang telah mendaftar UM dengan biaya Rp200.000 akan dialihkan langsung ke jalur SNMPTN yang biayanya memiliki selisih berbeda-beda," katanya.

Ia mengatakan, biaya untuk SNMPTN jalur undangan telah ditetapkan sebesar Rp175.000, biaya untuk ujian tulis dan keterampilan kelompok IPA dan IPS Rp150.000, kelompok IPC Rp175.000, dan biaya ujian keterampilan bagi yang memilih program studi dengan persyaratan ujian keterampilan Rp150.000.

"Pada awalnya kami akan mengembalikan uang sesuai dengan sisa selisih pendaftaran pada jalur SNMPTN, tetapi hal itu terlalu rumit. Oleh karena itu, kami putuskan untuk mengembalikan seluruh uang pendaftaran UM UGM," katanya.

Menurut dia, uang pendaftaran UM UGM sebesar Rp200.000 itu akan mulai dikembalikan pada 7 Februari 2011. Seluruh pendaftar bisa melakukan akses ke website ugm.ac.id untuk memberitahukan kepada pihak universitas apakah pengembalian uang ingin dilakukan secara tunai atau dikirim melalui rekening.

"Tercatat 7.888 pendaftar yang melakukan pembayaran untuk mengikuti UM. Selain menghapus UM, UGM juga membatalkan Penelusuran Bibit Unggul Tidak Mampu (PBUTM)," katanya.

Ia mengatakan, UGM membatalkan seleksi mahasiswa melalui PBUTM dengan jumlah pendaftar 700 orang, karena sudah ada SNMPTN jalur undangan.

"Mereka diminta melakukan pendaftaran melalui jalur undangan Bidik Misi untuk siswa berprestasi yang tidak mampu melalui rekomendasi sekolah atau bisa juga melakukan seleksi ujian tulis SNMPTN Bidik Misi," katanya.(*)
(ANT/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011