Sel-sel ini sangat penting bagi fungsi memori"
Jakarta (ANTARA News) - Anda atau saudara-saudara terkasih Anda mengidap Alzheimer dan khawatir tidak dapat mengatasinya?

Jangan takut, karena para peneliti AS baru-baru ini berhasil mengubah sel-sel punca menjadi sejenis sel otak bermasalah yang menjadi penyebab penyakit Alzheimer.

Itu mungkin jalan bagi penyembuhan dan obat untuk penyakit itu.

Teknologi baru itu bisa menyediakan pasokan sel yang akan digunakan untuk menguji obat baru atau bahkan transplantasi guna membantu mengembalikan ingatan yang hilang pada penderita Alzheimer.

Temuan baru ini dilaporkan Jumat ini dalam jurnal 'Stem Cell' seperti dikutip Reuters.

Kebanyakan penelitian tentang Alzheimer sebelumnya dilakukan menggunakan tikus yang telah mengalami rekayasa genetik, tetapi dengan teknik baru ini para peneliti bisa mempelajari aspek kunci dari penyakit itu dalam sel manusia.

"Sel-sel ini sangat penting bagi fungsi memori," kata Doktert Jack Kessler dari Northwestern University Feinberg School of Medicine, Chicago, Amerika Serikat, yang melakukan penelitian itu.

Menurut Kessler, timnya akan menggunakan sel punca embrionik itu guna menciptakan neuron-neuron yang diperkirakan ada di antara sel-sel otak pertama yang hilang dalam penyakit Alzheimer.

Sel punca adalah sel utama manusia, sumber dari semua sel. Sel punca embrionik diambil dari embrio manusia dan sifatnya sangat lembut.

Metode untuk mengubah sel punca menjadi sel neuron dikembangkan oleh Christopher Bissonnette, seorang mantan mahasiswa program doktoral di laboratorium Kessler yang terinspirasi dari kakeknya yang meninggal akibat Alzheimer.

Ketika Kessler dan Bissonnette mengimplan sel saraf yang baru berkembang itu ke otak tikus. Otak tikus itu berangsur- normal, lalu menghasilkan serat-serat saraf baru bernama 'axons' dan membentuk zat kimia otak yang disebut 'acetycholine' yang bisa mengembalikan memori dari bagian lain otak.

Para peneliti itu mengatakan teknik itu bisa memproduksi sel dalam jumlah yang tak terbatas.

Kessler mengatakan teknologi ini masih jauh dari sempurna tetapi sudah bisa digunakan untuk mengganti sel memori yang bisa ditranspalasikan kepada penderita Alzheimer.

"Mengetahui lebih jauh tentang apa yang menyebabkan dan yang bisa mencegah kematian sel otak pada penderita Alzheimer tidak disangkal lagi sangat penting untuk masa depan penanganan penderita Alzheimer," kata William Thies, pejabat medis dan ilmuwan pada Asosiasi Alzheimer, satu lembaga yang peduli pada penyakit itu.

Alzheimer adalah jenis sindrom demensia yang bisa menyerang otak, yang bisa merusak ingatan, pikiran dan prilaku manusia. (*)

Reuters/Liberty

Penerjemah:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011