Malang (ANTARA News) - Arema Indonesia yang saat ini berlaga di ajang Liga Champions Asia (LCA) dan Liga Super Indonesia (LSI) bakal dijual akibat krisis finansial yang tak kunjung usai.

Ketua Yayasan Arema Indonesia M Nur, Kamis mengungkapkan, untuk bisa bertahan dan bangkit dari keterpurukan keuangan (finansial), salah satu alternatif memang harus dijual (dilelang) pada pihak ketiga.

"Jika dalam waktu dekat ini masalah krisis finansial ini tak juga bisa diatasi, alternatif lain yang bisa kami tempuh adalah melelang tim ini dan hasilnya untuk membayar gaji pemain dan biaya operasional tim," tegas M Nur yang juga mantan Sekkota Malang tersebut.

Menyinggung harga yang ditawarkan kepada para calon investor, M Nur menyebutkan, lebih dari Rp20 miliar dan hasil lelang itu untuk membereskan seluruh hak pemain dan kewajiban manajemen kepada pihak-pihak lain, seperti pajak maupun sewa stadion.

Menanggapi dibukanya pintu lebar-lebar bagi berbagai pihak untuk memiliki Arema Indonesia tersebut, presiden kehormatan tim berjuluk Singo Edan itu, Rendra Kresna memiliki persyaratan yang wajib dipenuhi oleh calon pemilik Arema, yakni tetap ber-"home base" di Malang.

Sebab, tegasnya, Arema adalah klub milik warga Malang yang sudah mendarah daging. Oleh karena itu, home base Arema harus tetap berada di Malang, siapa pun investor atau pemilik barunya.

Rendra yang juga Bupati Malang itu mengakui, wacana untuk menjual Arema kepada pihak ketiga tersebut semata-mata hanya karena Arema membutuhkan suntikan dana segar untuk memutar roda perusahaan yang kini dalam kondisi krisis keuangan.

Catatan sementara, katanya, manajemen Arema masih mempunyai tunggakan sebesar Rp5 miliar untuk gaji pemain dan kewajiban untuk melunasi pajak.

"Jumlah itu sangat besar. Oleh karenanya, siapapun yang ingin membeli dan memiliki Arema, silakan datang," tegas Rendra.

Krisis keuangan yang mendera Arema Indonesia tersebut juga mengancam laga tandang Arema ke Korea Selatan untuk melakoni laga lanjutan Liga Champions Asia (LCA) melawan Jeonbuk Hyundai Motors.

"Untuk ke Korea kami masih melobi PT LI agar dana bantuan dari AFC senilai 30 ribu dolar AS segera cair," katanya.

Mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang itu mengaku, saat ini dirinya terus berkomunikasi secara intensif dengan jajaran pengurus dan manajemen Arema Indonesia guna membicarakan proses lelang, jika tim berlogo kepala singa itu benar-benar akan dilelang.

"Yang pasti, kami semua sepakat untuk mencantumkan syarat wajib bagi calon pemilik atau investor, yakni home base Arema tetap berada di wilayah Malang," tegas Rendra. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011