Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informartika (Kominfo) menargetkan sebanyak 20.000 warga Nusa Tenggara Timur (NTT) dapat menjadi talenta digital dalam periode 2022 hingga 2024.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo, Hary Budiarto menjelaskan bahwa target itu akan dimulai dari Kabupaten Manggarai Barat yang menargetkan bisa mencetak 5.000 talenta digital melalui program Digital Talent Scholarship (DTS).

Ada tiga program yang diselenggarakan untuk menyasar 20.000 talenta digital di NTT yaitu program Gerakan Literasi Digital Nasional, Digital Talent Scolarship (DTS), dan Digital Leadership Academy (DLA).

"Total keseluruhan ditargetkan sebanyak 20.000 orang di NTT. Khusus tahun 2022, untuk Manggarai Barat ditargetkan 5.000 orang,” Kata Hary dikutip dari keterangan resminya, Sabtu.

Dari keseluruhan total target, program itu termasuk menyasar para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di pemerintahan daerah.

Pemberian pelatihan dan pengasahan talenta digital di tengah ASN itu diharapakan dapat meningkatkan kualitas SDM hingga layanan agar lebih maksimal memanfaatkan infrastruktur digital.

“Jadi kami sedang menyiapkannya, terutama untuk Aparatur Sipil Negara melalui Government Transformation Academy (GTA). Penyusunan materinya melibatkan Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Ditjen Aplikasi Informatika,” ujar Hary.

Dalam program GTA dan DTS, peserta pelatihan akan belajar untuk menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dengan menggunakan aplikasi khusus.

Aplikasi itu nantinya akan sejalan dengan tata cara pelaksanaan layanan untuk pemerintahan di tingkat desa.

“Kami ajarkan bagaimana masyarakat desa atau aparat pemerintahan desa yang berada di wilayah di Kabupaten Manggarai Barat untuk bisa menerapkan SPBE, menggunakan aplikasi yang dinamakan Super Apps Desa. Jadi, kita laksanakan bersama-sama dan ini atas perintah dari Pak Menkominfo Johnny G. Plate,” tambah Hary.

Pelaksanaan pelatihan talenta digital di NTT nantinya akan berlangsung secara daring dan luring.

Menurut Harry peserta akan dapat mengakses super apps yang terhubung dengan cloud sehingga dapat diakses dimana pun dan kapan pun.

Untuk mempermudah masyarakat, Kementerian Kominfo bahkan telah menyiapkan Training of Trainer (ToT) Pelatihan Teknis Bidang TIK bagi pengajar serta pelatihan dan sertifikasi bagi para mahasiswa dan lulusan IT.

Baca juga: Menkominfo minta Pemda NTT lebih aktif cetak talenta digital

Baca juga: Menkominfo ingin lulusan STMM jadi akselerator transformasi digital

Baca juga: Menkominfo harap STMM mampu mencetak talenta digital masa depan


Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021