Seoul (ANTARA) - Saham-saham di bursa saham Korea Selatan jatuh pada perdagangan Selasa pagi, karena banyak keputusan bank sentral yang akan datang dan pertemuan kebijakan Federal Reserve AS membuat investor waspada terhadap aset-aset yang digerakkan oleh risiko, sementara won dan imbal hasil obligasi turun.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Sahan Gabungan Korea (KOSPI) turun 15,95 poin atau 0,53 persen, menjadi diperdagangkan di 2.985,71 poin pada pukul 02.18 GMT, memperpanjang penurunan untuk sesi ketiga berturut-turut.

Di antara saham kelas berat, raksasa chip Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing melemah 0,26 persen dan 0,82 persen, sementara perusahaan platform Naver turun 0,13 persen.

Fokus investor terutama pada hasil pertemuan Federal Reserve yang dijadwalkan minggu ini tentang kemungkinan bahwa bank sentral AS akan mulai menaikkan suku bunga pada tahun 2022.

Bank Sentral Eropa, Bank Sentral Inggris dan Bank Sentral Jepang juga akan bertemu minggu ini, dan masing-masing menuju normalisasi kebijakan moneter mereka sendiri.

Saham Samsung Biologics terangkat 1,61 persen setelah perusahaan mengatakan akan memperluas kemitraan dengan AstraZeneca Plc untuk memproduksi produk imunoterapi kanker bersama dengan kombinasi antibodi kerja panjang COVID-19.

Di papan utama, investor asing menjadi penjual bersih saham senilai 207,5 miliar won (175,25 juta dolar AS).

"Ada arus keluar asing baru-baru ini yang terlihat dalam ekuitas, dengan pasar sepenuhnya memperkirakan pengurangan pembelian aset yang lebih cepat dari perkiraan oleh Komite Pasar Terbuka Federal," kata analis Bookook Securities Lee Won.

Won dikutip pada 1.183,1 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,19 persen lebih rendah dari penutupan sebelumnya.

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.183,8 per dolar, naik 0,1 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward, kontrak satu bulannya tercatat pada 1.183,0.

Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Desember pada obligasi pemerintah tiga tahun naik 0,04 poin menjadi 109,21, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang dijadikan acuan turun 1,9 basis poin menjadi 2,150 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021