Jakarta (ANTARA News) - Internet terus saja berkembang, masalahnya bagaimanakah pertumbuhan itu bisa dibarengi oleh penggunaan energi yang efisien?

Tenang, ada jawabannya.  Apa itu? Yaitu sinar laser tunggal baru dengan kecepatan super tinggi yang menciptakan rekor baru dalam kecepatan pengiriman data.

Juerg Leuthold dan para koleganya di Institut Teknologi Karlsruhe, Jerman, berhasil mengirimkan data dengan kecepatan 26 terabit per detik melalui fiber optik sepanjang 50 km.

Kapasitas setinggi itu setara dengan mengirimkan segala informasi dalam 1.000 dvd HD setiap satu detik.

Sebelumnya, kecepatan transmisi data tertinggi tergantung kepada laser multiple.  Namun dengan hanya menggunakan satu lajur sinar laser, tentu akan jauh lebih efisien.

"Untuk setiap laser Anda perlu suplai energi tersendiri," jelas anggota tim peneliti itu, Wolfgang Freude, seperti dikutip New Scientist.

Bill St Arnaud,  konsultan  IT di Ottawa, Kanada, sepakat bahwa penemuan baru ini berada di jalur yang benar.

"Tidak hanya membuat ongkos pemeliharaan lebih  mahal, karena setiap laser adalah rangkaian luas dari perangkat yang bersambungan seperti filter, regenerator dan seterusnya," kata dia.

Jumlah data yang bisa dibawa oleh satu sinar laser tergantung kepada terurainya sinar ke dalam warna atau garis terpisah, yang masing-masing bertindak sebagai pembawa data tersendiri.

Pada gilirannya sinar-sinar ini pecah ke dalam saluran-saluran berikutnya dengan cara mengubah polarisasi, amplitudo dan fasenya.

Kendati begitu, modulasi tambahan ini mencipta garis-garis yang tumpang tindih sehingga memperbaiki data yang mesti diuraikan lewat sebuah filter di ujungnya.

Rekor kecepatan laser tunggal sebelumnya adalah 10 terabit per detik.

Sepanjang masa itu, para peneliti berusaha memisah-misahkan laser ke dalam garis-garis tersendiri dan meningkatkan teknik yang digunakan sinar-sinar itu untuk mengurai, kata Freude.

Intinya, sinar-sinar itu lebih mampu melakukan penyaringan dengan menggunakan optik, ketimbang prosesor elektronik yang lebih cepat.

Kecepatan setinggi itu tidak tercipta semata oleh koneksi internet.

Tak pelak lagi aplikasi ini membuat lalu lintas internet bertambah sibuk.  Bahkan sejumlah orang memprediksi pada 2018, transmisi data ini akan menyantap seperlima kebutuhan energi dunia.

"Tak ada yang mampu melakukannya," kata Freude.  Oleh karena itu, sangat dibutuhkan langkah-langkah lebih cerdas guna membangun sistem transmisi data berkecepatan tinggi.  (*)

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011