Jakarta (ANTARA) - Upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 dimulai Jumat malam yang menjadi puncak persiapan yang dilanda pandemi COVID-19 dan kritik atas hak asasi manusia terhadap China yang membuat sejumlah negara melancarkan boikot diplomatik.

Pembukaan ini dimulai tak lama setelah Presiden Xi Jinping dan Ketua Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach memasuki Stadion Bird's Nest yang ikonik yang tepinya dihiasi oleh bendera 91 negara dan wilayah yang bertarung dalam Olimpiade ini.

Disutradarai oleh Zhang Yimou yang juga otak di balik seremoni Olimpiade Musim Panas Beijing 2008, perhelatan ini menampilkan 3.000 penampil di atas panggung yang terdiri dari layar LED definisi tinggi seluas 11.600 meter persegi yang menyerupai permukaan es.

Baca juga: 80 persen atlet kontingen AS hadiri pembukaan Olimpiade Beijing
Baca juga: Atlet Ukraina dan Rusia dalam Olimpiade Beijing 2022: kita bukan teman


Semua penampilnya orang-orang biasa dari Beijing dan Provinsi Hebei di dekatnya yang menceritakan "Kisah Kepingan Salju" sebagai utas utamanya.

Pertunjukan di bawah suhu sekitar -4C itu bakal berlangsung sekitar separuh dari total durasi empat jam upacara pembukaan serupa pada Olimpiade 2008 yang juga berlangsung di Bird's Nest itu.

Peserta sendiri dikurangi dan penyelenggara telah memutuskan bulan lalu untuk tidak menjual tiket Olimpiade demi mengurangi penyebaran COVID-19. Sebuah pemisah dipasang untuk menyapih atlet dan personel lain Olimpiade dari penduduk biasa China selama Olimpiade ini berlangsung.

Baca juga: Olimpiade Musim Dingin diwarnai 21 kasus COVID baru pada Kamis


SELAMAT DATANG SAHABAT

Meskipun skalanya lebih kecil ketimbang Olimpiade Musim Panas 2008, Olimpiade Musim Dingin Beijing dipentaskan oleh China yang kini jauh lebih makmur, kuat, percaya diri, dan konfrontatif di bawah kepemimpinan Xi.

Ketuanrumahan China telah menuai kritik sejak Komite Olimpiade Internasional memilih Beijing pada 2015, dan negara-negara termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Australia melancarkan boikot diplomatik yang berarti mereka tidak mengirimkan pejabat politiknya ke Olimpiade itu.

Tetapi Presiden Rusia Vladimir Putin yang menjadi tamu asing utama, tiba Jumat untuk bertemu dengan Xi menjelang upacara pembukaan. Keduanya menyepakati kesepakatan meningkatkan pasokan gas alam ke China di tengah meningkatnya ketegangan dengan Barat dan menggarisbawahi janji Xi untuk memperdalam kerja sama timbal balik.

Televisi pemerintah China CCTV menegaskan Putin, seperti China, menyatakan menentang "politisasi" Olimpiade.

Baca juga: Atlet Ukraina dan Rusia dalam Olimpiade Beijing 2022: kita bukan teman
Baca juga: WADA minta Rusia tak berasumsi sudah pasti terbebas dari sanksi


NEGERI AJAIB MUSIM DINGIN

Zhang, sang sutradara seremoni pembukaan, mengatakan upacara itu memperhitungkan latar belakang global yang berubah, termasuk pandemi dan apa yang dia sebut kekuatan musuh yang "menekan dan menghitamkan" China.

"Dalam situasi global yang baru dan kompleks ini, Olimpiade Musim Dingin berusaha menunjukkan kepercayaan dan kebanggaan rakyat China, cinta rakyat China, kasih sayang China kepada masyarakat dunia," kata dia kepada kantor berita Xinhua.

Awal resmi Olimpiade ini bakal melegakan penyelenggara yang mengelola kompleksitas pementasannya selama pandemi sembari mematuhi kebijakan nol-COVID yang diambil China.

Penyelenggara juga berharap hal itu bisa meredam kecaman keras dari para aktivis dan pemerintah atas catatan hak asasi manusia China di Xinjiang dan di tempat-tempat lain yang semuanya ditepis China.

"Saya percaya bahwa pada saat api Olimpiade dinyalakan, semua yang disebut olok-olok boikot ini akan padam," kata Zhao Weidong, juru bicara Olimpiade Beijing, kepada Reuters.

Baca juga: Olimpiade Beijing 2022, antara gengsi dan ambisi
Baca juga: Olimpiade Musim Dingin Beijing dalam angka

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022