Kami berterima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang berkomitmen menjaga kelestarian rajungan di Indonesia
Bogor, Jabar (ANTARA) - Ratusan ribu benih rajungan (Portunus pelagicus) telah ditebar di Jawa Timur dan Jawa Tengah oleh Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI) guna menjaga kelestarian.

Direktur Eksekutif APRI yang juga pakar perikanan dan kelautan Associate Profesor Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) University Dr Hawis Madduppa di Bogor, Minggu menjelaskan bahwa benih itu berasal dari Balai Besar Perikanan Budi Daya Air Payau (BBPBAP) Jepara Ditjen Budi Daya Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP).

Ia menjelaskan APRI telah bekerja sama dengan sejumlah pihak, termasuk dengan BBPBAP sejak 2018 terus berupaya mengembangkan teknologi untuk budi daya rajungan sebagai solusi jangka panjang pengelolaan perikanan rajungan keberlanjutan.

"Kami berterima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang berkomitmen menjaga kelestarian rajungan di Indonesia," katanya.

 
Penebaran benih rajungan berasal dari BBPBAP Jepara, yang dilakukan oleh nelayan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. (foto ANTARA/HO-APRI/2021)


Pada akhir Januari 2022, kata dia, bersamaan dengan kegiatan pelatihan uji coba pembesaran perikanan rajungan bagi nelayan, dilaksanakan penebaran sebanyak 5.000 ekor benih rajungan berasal dari BBPBAP Jepara, yang dilakukan oleh nelayan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Berkah Capit Biru di lokasi pembesaran Desa Pagagan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

Sebelumnya, kegiatan pembesaran ini juga sudah dilakukan di Jawa Tengah yaitu di Desa Gedongmulyo, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah bersama nelayan binaan APRI, yakni KUB Samudra Jaya Empat dan Samudra Jaya Lima.

Untuk kegiatan pembesaran rajungan di Kabupaten Rembang itu juga ditebar kurang lebih sebanyak 98.000 ekor benih rajungan.

"Dan sudah dipanen parsial sebanyak dua kali dengan lebar rata-rata karapas 8 cm," katanya.

Penebaran benih itu, katanya, tujuannya adalah untuk mengurangi beban menghindari mortalitas "survival rate" (SR) atau derajat kelulushidupan.

"Selanjutnya dimanfaatkan nelayan untuk dijual sebagai pendapatan alternatif ketika musim rajungan sedang kecil," demikian Hawis Madduppa.

Baca juga: 250 ribu benih rajungan dikembalikan di alam perairan Pamekasan

Baca juga: Pandemi, KKP tebar benih rajungan untuk ketersediaan stok

Baca juga: Kawasan lindung rajungan digagas di Pulau Talango Sumenep


Baca juga: Komitmen kelola rajungan berkelanjutan disepakati APRI-MSC-DKP Jatim

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022