Bahkan mereka juga diiming-imingi mendapat bonus sebesar Rp7 juta.
Jayapura (ANTARA) - Empat remaja wanita yang menjadi korban trafficking di Kabupaten Paniai, Papua, Selasa, diserahkan ke Polres Sukabumi untuk dipulangkan ke orangtua masing-masing.

Penyerahan yang dilakukan Polres Paniai dilaksanakan di Polsek KP3 Bandara Sentani, setibanya mereka dari Nabire, kata Kapolres Paniai AKBP Abdus Syukur, Selasa.

Ketika dihubungi dari Jayapura, Kapolres Paniai itu menyatakan empat korban trafficking dalam keterangannya mengaku direkrut dari Sukabumi, Jawa Barat dan bekerja sebagai pemandu lagu sejak bulan Oktober 2021 lalu.

Bahkan mereka juga diiming-imingi mendapat bonus sebesar Rp7 juta, kata Abdus seraya menyatakan empat remaja itu mengaku selain sebagai pemandu lagu, juga melayani para lelaki hidung belang.

Sebelumnya empat remaja yakni AN (25), IA (18), NS (18), dan SZ (17) bekerja di lokasi 99, namun karena bosnya bermasalah maka dipindahkan ke Baya Biru dengan menggunakan helikopter.

Lokasi 99 dan Baya Biru merupakan kawasan penambangan rakyat yang ada di Kabupaten Paniai, kata Abdus Syukur.

Kapolres Paniai menambahkan, selain menyerahkan empat remaja korban trafficking, pihaknya juga menyerahkan dua tersangka ke Polres Sukabumi yang menjadi perekrut empat korban yakni H (wanita) dan MD.

Penetapan sebagai tersangka telah dilakukan Polres Sukabumi, kata Abdus Syukur pula.
Baca juga: Polisi amankan empat wanita korban trafficking di Nabire
Baca juga: P2TP2A mencatat kasus penjualan orang di Cianjur meningkat

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022