Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyiapkan 28 ribu kader Buser Surabaya Hebat yang ditugaskan di setiap lingkungan Rukun Tetangga (RT) di Kota Pahlawan, Jawa Timur.

"Jadi, setiap RT ada 4 orang (Buser). Fungsinya, mereka melihat Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni), yang mana yang dapat bantuan, bayi tengkes (kerdil) di mana. Kalau kader kan keikhlasan, kalau Buser ada tugasnya, ada kinerjanya," kata Wali Kota Eri Cahyadi di Surabaya, Jumat.

Menurut Eri, Buser yang dimaksud bukanlah petugas yang menangkap penjahat, melainkan kader yang siaga membantu pemkot menyelesaikan permasalahan sosial, kesehatan, hingga kemiskinan.

Baca juga: Legislator sesalkan jumlah kader kesehatan di Surabaya dipangkas

Eri menyatakan Buser di setiap RT nantinya dipilih dari kader yang aktif. Mereka dipilih oleh kelurahan, Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk membantu pemkot menyelesaikan masalah sosial hingga kesehatan.

"Jadi, dari kader-kadernya Kota Surabaya akan diambil, dites yang mampu. Nanti dijadikan Buser Surabaya Hebat. Ini adalah orang-orang dari kader yang kami ambil menjadi bagian," katanya.

Sedangkan untuk kader-kader yang lain, Eri memastikan mereka tetap jalan dengan tugas yang berbeda. Setidaknya, dari sekitar 45 ribu kader di Kota Pahlawan, 28 ribu diantaranya akan dipilih menjadi Buser Surabaya Hebat.

Eri menyebut nantinya kader di Surabaya juga tak lagi terbagi dalam berbagai bidang, tetapi mereka yang sebelumnya terdiri atas Bumantik, Kader Lingkungan, hingga Kader Kesehatan akan menjadi satu bagian, yakni Kader Surabaya.

Baca juga: Hadapi musim pancaroba, 32 ribu kader kesehatan Surabaya apel akbar

"Insya Allah kader-kader itu namanya akan hilang. Jadi, tidak ada lagi namanya Kader A, Kader B dan Kader C. Semua jadi Kader Surabaya," ujar dia.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menegaskan bahwa kader ini sifatnya sosial dan hanya membantu pemkot. Sementara tugas dan tanggung jawab, tetap berada pada kelurahan, kecamatan dan perangkat daerah terkait di lingkup Pemkot Surabaya.

"Kalau kader tetap jalan, seperti di Posyandu bantu-bantu apa. Kalau Buser yang bagian gerak cepat," ujarnya.

Saat ditanya mengenai insentif kader yang belum diserahterimakan, Eri menjelaskan bahwa saat ini pemkot tengah menghitung. Rencananya, dalam pekan depan insentif kader bisa segera dicairkan. "Insentif kader masih kami hitung. Insya Allah dalam minggu depan cair," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina menjelaskan kader adalah warga pelayan masyarakat yang dipilih dan dilatih untuk menggerakkan serta berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat. Banyak jenis kader di Surabaya dengan tugas yang beragam sesuai perangkat daerah pengampu.

"Agar peran kader lebih terintegrasi, Pemkot Surabaya melakukan penggabungan seluruh kader menjadi satu, yaitu Kader Surabaya Hebat," kata Nanik.

Baca juga: Wali kota minta kualitas layanan puskesmas di Surabaya ditingkatkan

Baca juga: Sebanyak 180 perawat di Surabaya terpapar COVID-19 varian omicron


Menurut dia, adanya kriteria dalam pemilihan kader, disesuaikan dengan tujuan pemkot untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat melalui tugas pokok dan fungsi Kader Surabaya Hebat, yakni melakukan layanan dan pendampingan warga yang berada di sekitar tempat tinggal kader.

"Untuk kader yang telah melakukan kegiatan pada Januari dan Februari 2022, tapi tidak memenuhi kriteria sebagai Kader Surabaya Hebat, akan tetap diberikan haknya sesuai petunjuk teknis yang berlaku," ujarnya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022