Para mahasiswa yang mengikuti program ini secara penuh akan mendapatkan konversi sebanyak 20 SKS
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggandeng PT Industri Kereta Api (INKA) untuk melakukan riset mengenai Bus Listrik Merah Putih.

“Kerja sama dengan PT INKA merupakan kerja sama yang ideal, karena ada dosen yang mengambil sabatikal atau cuti panjang dengan berada di industri secara penuh, untuk membangun industri bus listrik,” ujar Plt Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Prof Nizam, dalam penandatanganan kerja sama pengembangan kendaraan listrik di lingkungan pendidikan tinggi dengan PT INKA yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Selama berada di industri, dosen-dosen tersebut akan melakukan pendampingan pada para mahasiswa yang mengambil magang di industri. Para dosen tersebut juga akan melakukan pengabdian pada masyarakat industri.

Baca juga: Kemendikbudristek dorong PTN gunakan energi baru dan terbarukan

Dia menambahkan melalui kerja sama tersebut, baik para dosen maupun mahasiswa serta industri melakukan riset dan pengembangan mengenai Bus Listrik Merah Putih.

“Para mahasiswa yang mengikuti program ini secara penuh akan mendapatkan konversi sebanyak 20 SKS,” terang dia.

Plt Direktur Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemendikbudristek, Prof Teuku Faisal Fathani mengatakan Tri Dharma perguruan tinggi dapat menyatukan tiga pilar sebagai motor pembangunan berkelanjutan, menyiapkan SDM kreatif dan inovatif dan tulang punggung inovasi.

Baca juga: Kemendikbudristek: Platform Merdeka Mengajar bantu guru mengajar

Faisal menjelaskan Indonesia memerlukan kendaraan listrik dengan semakin menurunnya cadangan bahan bakar fosil serta permasalahan yang ditimbulkan mulai dari polusi udara maupun pemanasan global.

“Teknologi kendaraan listrik ini memiliki manfaat bagi Indonesia, mulai dari meningkatkan perekonomian nasional, menyelamatkan devisa negara, membuka lapangan kerja baru, meningkatkan proporsi tenaga kerja ahli di bidang otomotif, hingga membuktikan Indonesia bisa melakukan rekayasa otomotif,” kata Faisal.

Baca juga: Dirjen Guru Kemendikbudristek pantau program MBKM dan PPG UNM

Terdapat empat perguruan tinggi yang tergabung dalam Konsorsium Bus Listrik Merah Putih yakni Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Airlangga dan ISI Denpasar. Selain itu juga kampus lainnya seperti Universitas Diponegoro dan Institut Teknologi Bandung.

Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro mengatakan, pihaknya mendukung penuh kerja sama tersebut. Kerja sama pembuatan bus listrik tersebut merupakan langkah pertama dalam kerja sama berikutnya.

“Ke depan, kami juga mengembangkan Kereta Cepat Merah Putih,” kata Budi.

Baca juga: Kemendikbudristek : Produk lulusan SMK penuhi kebutuhan dalam negeri

Baca juga: Kemendikbudristek : Kampus Mengajar bantu kuatkan literasi siswa


Pewarta: Indriani
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022