Jakarta (ANTARA) - Ketua Bidang Aktuaria dan Management Risiko Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Fauzi Arfan menyampaikan total penempatan dana investasi asuransi jiwa mencapai Rp530,71 triliun di tahun 2021, seiring dengan kinerja industri yang membaik.

Angka tersebut meningkat 5,1 persen dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp504,87 triliun dan tahun 2019 yakni Rp520,51 triliun.

"Jika kita bandingkan dengan target APBN 2021 yang sebesar Rp1.743 triliun, penempatan dana investasi asuransi jiwa itu cukup signifikan," kata Fauzi dalam Konferensi Pers Laporan Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal IV-2021 secara daring di Jakarta, Rabu.

Maka dari itu, dirinya berpendapat penempatan dana investasi merupakan salah satu peran industri asuransi jiwa dalam mengembangkan investasi di ITanah Air.

Secara komposisi, portofolio investasi asuransi jiwa terbanyak adalah berupa reksadana dengan porsi 31 persen, kemudian saham sebesar 28 persen, surat berharga negara (SBN) 21 persen, deposito delapan persen, sukuk korporasi tujuh persen, dan portofolio lainnya sebanyak lima persen.

Dari total penempatan dana investasi pada tahun 2021, Fauzi mengatakan hasil investasi yang didapat mencapai Rp26,01 triliun atau meningkat signifikan 44,7 persen dari tahun 2020 yang sebesar Rp17,97 persen.

"Angka yang jauh lebih besar ini penyebabnya antara lain adalah pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sekitar 10,1 persen dibandingkan tahun 2020, di mana pada Desember 2021 IHSG ditutup di level sekitar Rp6.580," ungkapnya.

Adapun investasi asuransi jiwa di pasar modal, kata dia, terdiri dari penempatan di saham dan reksadana mencapai Rp316,56 triliun pada tahun lalu atau naik 2,3 persen dibanding Rp313,21 triliun.

Sementara, untuk mendukung pembangunan nasional, industri asuransi jiwa menempatkan pula dana investasi dalam bentuk SBN, seperti Surat Utang Negara (SUN) maupun Obligasi Ritel Indonesia (ORI) sebesar Rp107,54 triliun atau meningkat 25,9 persen dari Rp85,43 triliun.


Baca juga: Investasi industri asuransi jiwa semester I-2021 capai Rp510,5 triliun
Baca juga: AAJI: Gejolak IHSG tak pengaruhi investasi di industri asuransi jiwa
Baca juga: Hasil investasi industri asuransi jiwa naik 105,1 persen
Baca juga: Laba investasi asuransi jiwa melonjak 458 persen

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022