Pemerintah jangan terlalu cepat melakukan pelonggaran sehingga masyarakat tidak mengendurkan protokol kesehatan
Banjarmasin (ANTARA) - Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan COVID-19 Hidayatullah Muttaqin SE, MSI, Pg.D berharap semua pihak di Kalimantan Selatan mempertahankan tren penurunan kasus COVID-19 dengan upaya mengejar target vaksinasi lengkap.

"Kita berharap tren baik ini terus berlanjut sehingga pandemi terkendali, tidak ada pasien yang dirawat di rumah sakit dan tanpa kasus kematian," kata Hidayatullah di Banjarmasin, Senin.

Situasi COVID-19 di Kalimantan Selatan semakin membaik dengan asesmen situasi PPKM di level 2. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, pertambahan kasus konfirmasi dalam satu minggu terakhir (7-13 Maret 2022) sebanyak 590 orang.

Baca juga: Epidemiolog: Tingkatkan kemampuan deteksi COVID-19 meski kasus menurun

Jumlah tersebut lebih rendah 53 persen dibandingkan banyaknya warga yang dikonfirmasi positif satu pekan sebelumnya, yaitu 1.246 kasus dari 28 Februari hingga 6 Maret 2022. Sementara kasus konfirmasi di seluruh kabupaten dan kota di Kalsel juga mengalami penurunan.

"Kita tetap perlu waspada di tengah penurunan kasus COVID-19. Pemerintah jangan terlalu cepat melakukan pelonggaran sehingga masyarakat tidak mengendurkan protokol kesehatan," jelasnya.

Menurut Muttaqin, hal itu penting sebab penularan masih terjadi. Satu pekan terakhir dilaporkan rata-rata 84 kasus konfirmasi dan 2 kasus kematian per hari.

Baca juga: Pakar UI: Agar tak ada tertinggal, target vaksinasi harus 100 persen

Sementara per 11 Maret 2022, menurut data Kementerian Kesehatan ada 469 pasien yang dirawat di rumah sakit di Kalsel, di mana sebanyak 16 orang di antaranya di ruang intensif.

Agar pandemi lebih cepat terkendali, tambah dia, masyarakat juga perlu mendukung dan menyukseskan program vaksinasi, sementara pemerintah daerah membuat strategi percepatannya.

Baca juga: Pakar: Perkuat prokes di Bali di tengah uji coba kebijakan bagi PPLN

Data vaksinasi lengkap Kalsel per 13 Maret 2022 sudah mencapai 59 persen dari target atau 46 persen dari populasi.

Ada 24 persen penduduk yang baru divaksin satu kali. Begitu pula ada sebanyak 31 persen populasi yang belum divaksin sama sekali baik karena belum terjangkau program vaksinasi, faktor komorbid maupun menolak atau takut divaksinasi.

Pada tingkat kabupaten dan kota, baru ada tiga daerah yang vaksinasi lengkapnya lebih dari 50 persen populasi. Yaitu Banjarbaru (65%), Banjarmasin (54%), dan Tanah Bumbu (51%). Juga ada tiga daerah dengan vaksinasi lengkap di bawah 40 persen populasi, yaitu Banjar (34%), Barito Kuala (37%) dan HSU (38%).

Baca juga: Pakar: Pengendalian gelombang ketiga lebih baik dari periode Delta

Sementara capaian vaksinasi provinsi untuk kelompok lansia sebesar 40 persen dari target atau 31 persen dari jumlah penduduk.

Daerah yang paling tinggi capaian vaksinasi lengkap dari jumlah lansia adalah Banjarbaru (46%), Tanah Bumbu (41%) dan Tanah Laut (36%).

Adapun daerah dengan capaian vaksinasi lengkap lansia paling rendah dari jumlah penduduk lansia adalah HSU (23%), Barito Kuala (26%) dan Kotabaru (26%).

Baca juga: Vaksinasi COVID-19 serentak di Kalimantan Selatan suntik 22.000 orang

Muttaqin menyebut masih banyak penduduk yang belum divaksinasi sehingga mereka masuk dalam kelompok rentan. Khususnya penduduk lansia yang belum mendapatkan vaksin lengkap dan yang punya komorbid.

"Karena itu kita perlu melindungi mereka dengan berupaya mencegah penularan COVID-19 di masyarakat," kata dia.

Baca juga: Sebanyak 12 ribu lebih anak SD di Hulu Sungai Tengah sudah divaksin

Pewarta: Firman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022