Para delegasi dikenalkan pengantin Semarangan saat mereka tiba di Hotel Grand Candi Semarang yang bertepatan dengan digelarnya pasar senggol.
Tidak hanya menikmati kirab pengantin Semarangan, para delegasi juga menikmati sajian makanan khas Semarang seperti roti ganjel rel, bolu kukus, ketan, serta klepon.
Sebelum ke Hotel Grand Candi, para delegasi ASEAN diajak ke Kelenteng Sam Poo Kong. Di Kelenteng Sam Poo Kong, mereka juga disambut dengan atraksi barongsai.
Selain ke Kelenteng Sam Poo Kong, para delegasi juga mengunjungi galeri Huang Dai Hoo, galeri perhiasan emas dan kayu Megrania, Vihara Buddhagaya, We Be fashion bags, Sango Ceramics, Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dan Gereja Blenduk.
Sejumlah delegasi ASEAN menyatakan, terkesan dengan Kota Semarang baik dari objek wisata, kulinernya, dan keramahtamahan warganya.
"Semarang kotanya indah dan masyarakatnya hangat," kata delegasi dari Filipina Alicia Bala.
Alicia Bala juga mengakui terkesan dengan sejumlah kerajinan produksi para usaha kecil menengah (UKM) Kota Semarang yang dipamerkan di sejumlah hotel di Semarang.
Hal yang sama juga disampaikan delegasi asal Thailand Panada Pacharoensilp yang menyatakan senang berada di Kota Semarang meskipun cuacanya cukup panas.
Sementara itu, Ketua Komite Pejabat Senior untuk Komunitas Sosial Budaya ASEAN yang juga Sesmenko Kesra Indroyono Soesilo menambahkan dari sidang SOCA telah menghasilkan sejumlah kesepakatan yang akan diajukan ke menteri ASEAN.
Sejumlah kesepakatan tersebut di antaranya dalam bidang pendidikan, harapan masyarakat untuk cukup menggunakan satu visa untuk bepergian di negara anggota ASEAN, dan terkait pusat informasi penanggulangan bencana.
Untuk pertemuan menteri ASEAN Senin (10/10), tambah Indriyono, delegasi Indonesia akan diikuti Menkokesra, Menteri Sosial, Menteri Pemberdayaan Perempuan, Ketua Bappenas dan Kepala BNPB.
"Hasil pertemuan para menteri akan dibahas pada KTT ASEAN yang akan digelar di Bali pada pertengahan November 2011," katanya.
(U.N008/N002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
