lingkungan informasi anak selama ini tidak selamanya positif
Jakarta (ANTARA) - Asisten Deputi Pemenuhan Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) Endah Sri Rejeki mendorong agar Perpustakaan Nasional (Perpusnas) membudayakan gemar membaca.

“Perkembangan teknologi memberikan dampak positifnya yakni literasi informasi yang dapat diakses cepat, mudah dan murah," ujar Endah dalam Rakornas Perpustakaan 2022 yang mengangkat tema Transformasi Perpustakaan untuk Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional di Jakarta, Rabu.

Selain itu, Endah juga mengungkap, beberapa dampak negatif teknologi informasi  yakni tidak ada yang menjamin keabsahan atau kebenaran informasi karena maraknya berita hoaks, pengguna terisolasi dari interaksi sosial secara langsung karena kecanduan gawai dan anak terpapar materi konflik (politik) dari media daring.

Oleh karena itu, Endah  mendorong Perpusnas mengembangkan dan membina sejumlah perpustakaan kabupaten/kota yang memiliki layanan perpustakaan anak dan perpanjangan layanan melalui mobil perpustakaan keliling. Hal itu guna pembudayaan kegemaran membaca dan literasi anak terbangun dengan baik.

Baca juga: Hari Internet Aman bagi anak perlu diimbangi dengan literasi digital
Baca juga: Kemen PPPA: Anak berhak dapatkan literasi dan informasi layak anak

Dia menambahkan negara menjamin bahwa setiap anak berhak dan dapat mengakses informasi dari sumber yang beragam, dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, spiritual dan moral serta kesehatan fisik dan mental.

Maka dari itu, program Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA) diperlukan untuk meningkatkan kesempatan anak untuk menerima, mencari, dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan.

"Lingkungan informasi yang sehat bagi anak diperlukan karena lingkungan informasi anak selama ini tidak selamanya positif," katanya.

Baca juga: Ditjen PAUD ingatkan pentingnya literasi kesehatan pada anak
Baca juga: Mendikbudristek: Membaca nyaring tingkatkan kemampuan berbahasa anak

Sementara, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Pusat Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Marsekal Pertama TNI Budi Leman, mendukung transformasi digital yang dilakukan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) melalui strategi keamanan siber nasional (SKSN).

Ia mengatakan, BSSN bertindak sebagai tulang punggung kemajuan sains, inovasi, dan teknologi bangsa Indonesia melalui kualitas pendidikan yang dapat memproduksi hasil-hasil riset, teknologi, dan sumber daya manusia yang berkualitas, transformatif, dan kompetitif dalam konteks menghadapi perkembangan ancaman dan tantangan keamanan siber di tingkat global.

"Pemerintah berperan melindungi kepentingan umum dari segala jenis gangguan sebagai akibat penyalahgunaan informasi elektronik dan transaksi elektronik yang mengganggu ketertiban umum meliputi penetapan strategi keamanan siber nasional yang merupakan bagian dari strategi keamanan nasional, termasuk pembangunan budaya keamanan siber serta penyelenggaraan penanganan tanggap darurat," kata Budi.

Menurut Budi, pada profil sistem elektronik yang dimiliki oleh Perpusnas, diketahui bahwa seluruh server dan sistem elektronik yang dijalankan oleh Perpusnas berada pada wilayah Indonesia. Ini berarti Perpusnas dapat mengelola dan melindungi data-data berklasifikasi di wilayah kedaulatan Indonesia.

Baca juga: Teknologi buat anak muda makin dekat dengan literasi
Baca juga: KLiKS BSSN dan Literasi Dalinfo bangun keamanan siber bagi anak

 

 

Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022