Surabaya (ANTARA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk mengembangkan pemberdayaan masyarakat, khususnya di desa tertinggal.

Kerja sama tersebut diwujudkan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) di kampus setempat di Surabaya, Rabu.

Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Ivanovich Agusta, menyampaikan melalui kerja sama dengan ITS khususnya bidang Sustainable Development Goals (SDG) Desa, mampu membantu kementerian dalam pengembangan teknologi desa.

"Sebagai salah satu contohnya adalah dengan mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) untuk penemuan-penemuan desa," ujarnya.

Ivan, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa di desa terdapat banyak pengetahuan dan inovasi yang belum mendapatkan sertifikat.

Baca juga: Kemendes PDTT optimistis entaskan 32 daerah tertinggal hingga 2024

Hal ini, kata dia, menyebabkan pemerataan teknologi di desa belum merata sehingga banyak desa yang masih terbelakang.

"Oleh karena itu, melalui ITS kami sangat terbantu untuk mendapatkan HaKI," ucap dia.

Ia menjelaskan bahwa keunggulan bekerja sama dengan perguruan tinggi, khususnya ITS, karena memiliki pengembangan teknologi dan inovasi yang maju sehingga mudah untuk mengaplikasikan kepada masyarakat luas.

"Pengaplikasian seperti pada Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan oleh mahasiswa," katanya.

Baca juga: Menko PMK: Pembangunan daerah tertinggal harus terintegrasi

Wakil Rektor IV ITS Surabaya Bambang Pramujati menyampaikan bahwa melalui kerja sama ini ITS akan memanfaatkan data dan teknologi yang sudah ada untuk mengembangkan formula serta indikator mengukur pencapaian SDG Desa.

Selain itu, ITS membuat strategi pemberdayaan desa agar inovasi dan pengembangan desa dapat berjalan dengan baik.

Dosen Departemen Teknik Mesin ITS tersebut, juga mengatakan bahwa setelah menemukan formulasi dengan indikator pencapaian SDG Desa maka akan dilakukan evaluasi untuk menentukan inovasi dan solusi sesuai agar dapat diaplikasikan pada desa.

Dia mengharapkan melalui kerja sama itu dapat dibentuk program-program membantu pemberdayaan desa, seperti perencanaan dan administrasi sehingga tidak ada lagi desa-desa terbelakang.

"Saya yakin melalui kerja sama ini ITS sangat mampu untuk membantu memberdayakan desa," tutur Bambang.

Baca juga: Kemendes PDTT gandeng Kementerian Investasi kembangkan BUMDes
Baca juga: Kemendes PDTT perkuat kolaborasi kampus-desa percepat pembangunan

Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022