perusahaan telah menyediakan dana pelunasan (refinancing) sekaligus penataan ulang (reprofiling​​​​​​​) utang jangka pendek menjadi utang jangka panjang pada Desember 2021
Jakarta (ANTARA) - Badan Usaha Milik Daerah Provinsi DKI Jakarta PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) akan mempercepat investasi pada proyek strategis untuk memperkuat fundamental perusahaan.

"Kami tengah mendorong percepatan investasi untuk proyek-proyek strategis yang akan semakin memperkuat fundamental perusahaan,” kata kata  Direktur Keuangan PJAA Suparno dalam keterangannya, Kamis, menanggapi peringkat  (rating) stabil dari lembaga pemeringkatan efek PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
.
Menurut Suparno, penetapan rating idA/Stabil kepada PJAA dan Obligasi Berkelanjutan II/2021, dari yang sebelumnya memiliki idA/Negatif dari Pefindo, karena perusahaan telah menyediakan dana pelunasan (refinancing) sekaligus penataan ulang (reprofiling) utang jangka pendek menjadi utang jangka panjang pada Desember 2021.

Peningkatan rating tersebut, kata Suparno, merupakan salah satu target pencapaian (milestone) awal dari program transformasi yang digagas oleh Gubernur DKI Jakarta untuk pengembangan Ancol ke depan.

Diketahui, PJAA telah menyediakan dana pelunasan (refinancing) Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II Tahun 2021 Seri A sebesar Rp516 Miliar yang jatuh tempo pada tanggal 20 Februari 2022.

Refinancing menggunakan kredit investasi dengan tenor sembilan tahun, termasuk masa tenggang dalam jangka tempo pembayaran kredit (grace) dua tahun untuk memperkuat arus kas (cash flow) perusahaan dalam jangka panjang dan sebagai antisipasi kebutuhan investasi ke depan.

Selanjutnya, PJAA juga melakukan "reprofiling" utang jangka pendek yang jatuh tempo tahun ini menjadi utang jangka panjang merupakan program restrukturisasi perusahaan tahap pertama.

Selain itu, PJAA telah mengembangkan sejumlah strategi sejak penguatan manajemen baru pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Agustus tahun lalu.

“Dampak COVID-19 bagi Ancol cukup berat karena adanya penutupan dan pembatasan jumlah pengunjung. Namun perusahaan harus mengambil langkah-langkah strategis untuk tetap bertahan dan mengantisipasi situasi ke depan," kata Suparno.

Terlebih, kata Suparno, kini tidak ada lagi  pembatasan ataupun penutupan yang merupakan kebijakan dari pemerintah dalam situasi COVID-19 di Jakarta.

Suparno meyakini jumlah pengunjung sektor usaha rekreasi dan resort yang sudah dimiliki perusahaan sebelumnya akan semakin naik.

Langkah-langkah strategis yang sudah PJAA lakukan pasca-RUPS meliputi restrukturisasi keuangan, penguatan bisnis yang sudah dimiliki, melakukan pengembangan non-organik dan juga melakukan transformasi sekaligus restrukturisasi organisasi.
Baca juga: PT Pembangunan Jaya Ancol berikan booster untuk 600 karyawan Ancol
Baca juga: Ancol kerjasama dengan Batavia Pictures sukseskan animasi Tanah Air
Baca juga: Ribuan karyawan Taman Impian Jaya Ancol telah divaksin COVID-19

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022