Mahasiswa dari berbagai kampus di Kabupaten Mamuju, Senin, melakukan aksi unjuk rasa menolak pemilu 2024 ditunda dan jabatan Presiden tiga periode.
Masasiswa tersebut berasal dari kampus Universitas Tomakaka Mamuju, Universitas Muhammadiyah Mamuju, Stikes Andini Mamuju, Poltekkes Kemenkes Mamuju, Stikes Fatimah Mamuju yang menamakan diri mahasiswa Sulbar bergerak.
Para mahasiswa tersebut bergerak dari kampusnya dengan melakukan konvoi kendaraan secara tertib dan damai menuju kantor DPRD Sulbar dan berhasil memasuki kantor dewan tersebut, tanpa ada gesekan dengan aparat kepolisian.
Baca juga: Pimpinan DPR dan Kapolri terima aspirasi pendemo
Baca juga: Polda Metro tegaskan batas waktu unjuk rasa hingga pukul 18.00 WIB
"Kami juga menolak kenaikan harga BBM dan meminta agar harga diturunkan, dan menolak pajak PPN 11 persen karena membebani ekonomi masyarakat," kata, Sakti, koordinator lapangan aksi mahasiswa.
Para mahasiswa juga meminta sejumlah undang undang (UU) dicabut, di antaranya UU Cipta Kerja dan ibukota negara baru (IKN).
Selain itu mendesak sejumlah rancangan undang undang (RUU) seperti RUU masyarakat adat dan kepulauan, serta RUU tindak pidana kekerasan seksual (TPKS) disahkan pemerintah.
Massa mahasiswa tersebut kemudian memasuki ruang paripurna DPRD Sulbar dan diterima ketua dan sejumlah anggota DPRD Sulbar, tanpa dihalangi aparat kepolisian.
"Kami mendukung perjuangan adik adik mahasiswa untuk menolak pemilu ditunda dan menolak masa jabatan presiden tiga periode," kata Ketua DPRD Sulbar, Suraida Suhardi.
Ia juga mengatakan, DPRD Sulbar juga meminta pemerintah untuk bekerja menstabilkan harga agar harga sembako tidak membebani ekonomi masyarakat.
"Tuntutan mahasiswa Sulbar ini akan kami sampaikan kepada Pemerintah Pusat untuk ditindaklanjuti," katanya.
Usai melakukan aksinya mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.*
Baca juga: Wakil Ketua DPR dan Kapolri temui mahasiswa yang berdemo
Baca juga: Mahasiswa sampaikan delapan tuntutan saat unjuk rasa di DPRD Sumbar
Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022
