Los Angeles (ANTARA NEWS) – Perawat Michael Jackson, Cherilyn Lee, memberi kesaksian di pengadilan bahwa Raja Pop itu sempat mengatakan infus propofol untuknya aman dan memohon diinfus pada dua bulan sebelum kematiannya guna membantunya tidur.

Raja Pop itu meyakinkan Lee yang ahli holistik bahwa dokter membolehkanya menggunakan obat bius bedah (propofol) melalui pembuluh nadi, sepanjang ada pengawasan.

“Satu-satunya pengobatan yang benar-benar membuatku jatuh tertidur seketika adalah Dripivan,” kata Lee mengutip Jackson, menyebut merek obat yang menyebabkan kematian penyanyi itu.

Dokter yang menangani Michael Jackson, Conrad Murray (58), didakwa untuk tuduhan percobaan pembunuhan tidak disengaja karena diduga memberi campuran obat-obatan, termasuk propofol, untuk membantu sang biduan tidur, namun meninggalkannya tanpa pengawasan pada 25 Juni 2009.

Murray dibayar 150 ribu dolar per bulan untuk merawat Jackson di kediamannya di Los Angeles ketika didera sakit saat latihan untuk konser “This is It” di Arena O2, London.

Lee mengatkan dia pergi ke rumah Jackson pada 19 April ketika penyanyi tersebut meminta memberinya propofol dengan infus yang disuntikkan melalui pembuluh darah (IV) karena perawatan lain tidak manjur.

“Dia bilang, 'Dokter mengatakan padaku bahwa cara itu aman, Aku hanya perlu dimonitor,'” kata Lee kepada Pengadilan Tinggi Los Angeles, mengutip Jackson. Lee sendiri menolak memberinya perawatan tersebut.

Murray (58) melapor kepada polisi bahwa dia telah memberi Jackson propofol melalui IV selama dua bulan, namun mulai menghentikan perawatan itu tiga hari sebelum kematiannya.

Dalam rekaman penyidikan polisi selama lima minggu masa percobaan, Murray mengaku telah mencoba membuat Jackson tertidur dari sekitar pukul 01.00, namun gagal dan akhirnya memberinya 25 mg propofol pada pukul 10.40 waktu setempat.

Sejenak setelah itu dia bilang akan pergi ke kamar mandi selama dua menit dan saat kembali ke kamar tidur Jackson ditemukamnnya sudah tidak bernafas.

Dalam perkembangan lain, hakim mengabaikan pertanyaan pengacara pembela tentang kontrak jutaan dolar untuk rangkaian konser final Jacko

“Ini bukan perselisihan kontrak, ini soal pembunuhan. Kami tidak akan memasuki ranah perhitungan dan membahas materi lain yang bertentangan dengan kasus ini,” kata hakim Michael Pastor.

Randy Phillips, kepala promoter tur AEG Live, mengatakan pada pengadilan bahwa Jackson setuju menggelar  50 pertunjukan di London dengan dua syarat.

Pertama, Phillips harus mengatur agar Guinness World Record datang pada pertunjukan ke lima puluh, “Karena dia tahu bahwa hal itu akan menjadi prestasi yang tidak akan bisa dikalahkan oleh artis lain,” katanya.

Syarat kedua, adalah mencarikannya rumah di luar London dengan luas lebih dari 16 hektar, ada aliran paritnya, dan kuda,” kata Phillips.

"Intinya yang ia jelaskan pada saya adalah bahwa Jackson tidak ingin terperangkap di kamar hotel, tak peduli sebagus apapun, di jantung kota London, tak bisa pergi kemana-mana dan membuat anak-anaknya terisolasi.

Jackson ingin memberi mereka suasana pedesaan,” kata bos AEG Live itu.(*)

SDP-01

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011