Jakarta (ANTARA News) - Resesi ekonomi yang melanda Yunani hanya berdampak kecil bagi perekonomian Indonesia karena kualitas obligasi Indonesia bagus, kata Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Rahmat Waluyanto, di Jakarta, Jumat (4/11).

"Pengaruh resesi tidak terlalu signifikan bagi Indonesia karena obligasi kita bagus sekali bagi investor asing," kata Rahmat Waluyanto.

Obligasi di Indonesia dijamin oleh undang-undang, sehingga dampaknya kemungkinan akan terjadi pada volatilitas harga obligasi negara, kata Rahmat.

Kalaupun kemungkinan terburuk itu terjadi, tambah Rahmat, Indonesia sudah memiliki Crisis Management Protocol (CMP) dan Bonds Stabilization Framework (SBF).

"Keduanya itu digunakan tidak hanya sekedar `buy back`, melainkan juga untuk menghentikan laju penurunan harga," jelasnya.

Rahmat juga mengatakan bahwa para investor asing tidak hanya menanamkan modal mereka pada satu negara, sehingga ada kemungkinan mereka akan menjual obligasi di Indonesia untuk menutup kerugian investasi di Eropa.

"Namun, jika itu dilakukan (menjual obligasi di Indonesia, red) mereka akan rugi karena melepas obligasi yang bagus di negara kita," ujarnya.

Apalagi, tambah Rahmat, Indonesia akan mencapai `investment grade` pada awal 2012 nanti, yang berarti para investor akan mendapat `capital gain` selain bunga atau kupon kalau membeli obligasi Indonesia.

"Jika mereka mencabut investasi dari Indonesia dalam jumlah besar, mereka akan kesulitan menemukan tempat untuk menanamkan modal itu. Suku bunga bank sentral Amerika hampir mendekati nol sementara Eropa sedang krisis," jelasnya.

Terkait dengan investment grade, kata Rahmat Waluyanto, pihaknya telah bertemu perwakilan The Fed (bank sentral AS) dan berharap realisasi itu tidak akan lama lagi.

"Mereka (The Fed, red) sudah datang untuk melakukan review dan mereka menghargai karena kita terbuka mengenai utang," kata Rahmat.

Indonesia dinilai layak untuk mendapat investment grade atau peringkat layak investasi karena kondisi ekonomi makro dan manajemen fiskal Indonesia masih bagus. Saat ini outlook Indonesia masih terjaga positif atau satu notch dibawah investment grade.
(SDP05)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011