Bandung (ANTARA News) - PT Jamsostek (Persero) melakukan terobosan dengan memberikan layanan klaim pengobatan HIV/AIDS bagi peserta dan tanggungannya mulai Kamis (1/12).

"Masalah penanganan dan pengobatan HIV/AIDS sudah menjadi permasalahan internasional, dan Jamsostek mendukung upaya penanganan penyakit itu dengan memberikan layana klaim pengobatan bagi peserta Jamsostek atau tanggunganya," kata Direktur Pelayanan PT Jamsostek, Joko Sungkono di Bandung, Rabu.

Menurut Joko, hal itu merupakan sebuah terobosan dan layanan tambahan dari Jamsostek yang selama ini tidak memberikan klaim khusus untuk pengobatan penyakit yang diakibatkan virus mematikan itu.

Batas maksimal untuk pengobatan HIV/AIDS yang ditanggung Jamostek sebesar Rp10 juta per tahun kalender. Melalui semangat kepedulian melalui layanan itu diharapkan bisa meringankan dan menjadi jalan keluar bagi peserta Jamsostek yang mengalami masalah pengobatan untuk penyakit itu.

Terkait bisa optimal atau tidaknya layanan untuk pengobatan HIV/AIDS, menurut Joko tergantung kepada peserta Jamsostek yang membutuhkan layanan itu. Meski kendalanya kemungkinan adanya keengganan dari peserta untuk mengklaim pengobatan untuk penyakit itu.

"Jangan sungkan, Jamsostek melayani dan itu hak peserta yang memenuhi kriteria untuk mendapatkan layanan itu baik untuk dirinya maupun tanggungannya," kata Joko.

Pelayanan pengobatan itu, menurut Joko dilakukan di rumah sakit yang selama ini bekerjasama dengan PT Jamsostek dan memiliki fasilitas pengobatan penyakit itu.

Selain itu, Jamsostek juga akan membayar klaim untuk operasi jantung maksimal Rp80 juta, cuci darah Rp600 ribu maksimal tiga kali kunjungan per pekan, serta membayar klaim untuk pengobatan kanker maksimal Rp25 juta per tahun kalender.

"Layanan tambahan ini diberikan bagi peserta yang memenuhi kriteria, tertib administrasi dan pembayaran iurannya, perusahaanya bukan pendaftar sebagian dari karyawannya dan perusahaan tempat kerjanya mendaftarkan gajinya minimal UMK," kata Direktur Pelayanan Jamsostek itu menambahkan.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011