Jakarta (ANTARA News) - Citra buruk hotel BUMN yang terletak di Bali membuat Menteri BUMN, Dahlan Iskan, kecewa. Dan dia menginginkan citra buruk itu segera diperbaiki.

Dahlan mengatakan di Jakarta, Kamis, dirinya memberikan waktu dua tahun untuk Dirut PT Hotel Indonesia Natour (Persero) terpilih, Intan A Katoppo, membenahi tiga hotel di Pulau Dewata itu.

"Hari ini, Ibu Intan dilantik. Saya kasih waktu dua tahun untuk perbaiki tiga proyek hotel di sana [Bali]," ujar Dahlan Iskan usai menghadiri seminar "Tantangan BUMN ke Depan" .

Ia mengungkapkan terpilihnya Intan Katoppo karena wanita ini dinilai memiliki pengetahuan yang luas tentang bisnis perhotelan di Indonesia, serta memiliki visi dan misi untuk kemajuan Hotel Indonesia Natour (HIN). Bahkan, dirut Hotel Indonesia Natour terpilih ini pernah memperjuangkan agar pengelolaan hotel-hotel HIN di Bali tidak jatuh ke pihak swasta.

"Ibu Intan sudah kita uji dan layak untuk menjadi pemimpin HIN," tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, Dahlan juga menegaskan Dirut HIN terpilih harus tinggal dan menetap di Bali semata-mata untuk memperbaiki hotel-hotel yang berpredikat buruk. Adapun tiga hotel yang akan diperbaiki adalah Hotel Putri, Hotel Sanur, serta Hotel HIN di Kuta.

"Hotel empat bintang ini harus dibangun. Kalau tidak mau jatuh ke swasta, dua tahun harus sudah beres," tegasnya.

Selain memilih dirut, HIN juga akan memiliki dua direksi, yakni Direktur Operasi dan SDM Ainul Midfar serta Direktur Keuangan dan Administrasi Agus Suharyono.

"Mereka akan punya tiga direksi. Tidak perlu banyak-banyak," tuturnya.

Saat ini, HIN mengoperasikan hotel di Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Bali, Padang, dan Sukabumi. Pada 2010, HIN berhasil membukukan laba bersih cukup signifikan setelah mengalami kenaikan tiga kali lipat menjadi Rp27,743 miliar, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp8,730 miliar.

Intan Adams Katoppo sebelumnya memiliki pengalaman panjang di bidang keuangan dan kehumasan, yaitu terakhir sebagai EVP Customer Management & Marketing di Bank BNI, sementara setahun sebelumnya menjabat sebagai "corporate secretary" di bank pelat merah itu. (KR-SSB)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011