London (ANTARA News/AFP) - Perbankan Eropa harus menaikkan tambahan modal baru 114,7 miliar euro (152,5 miliar dolar AS) untuk memulihkan stabilitas dan kepercayaan di pasar, demikian pendapat regulator perbankan Uni Eropa, Kamis (Jumat WIB).

Otoritas Perbankan Eropa (EBA) menyatakan bahwa rencana rekapitalisasi akhir merupakan bagian dari "langkah-langkah terkoordinasi untuk memulihkan kepercayaan di sektor perbankan" yang dilanda krisis utang zona euro.

Angka terakhir adalah lebih dari 8,0 miliar euro lebih tinggi dibandingkan dengan pedoman awal EBA yang diberikan dua bulan lalu.

Hasil itu datang pada hari pertama pertemuan puncak (KTT) penting Uni Eropa yang bertujuan menyelesaikan krisis utang zona euro.

Para pemimpin Uni Eropa membuka KTT yang menentukan berhasil atau gagal sama sekali pada Kamis, bertujuan untuk memperbaiki krisis utang yang melumpuhkan, seperti Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, peringatkan tidak akan ada "kesempatan kedua" untuk menyelamatkan zona euro.

Pasar siaga merah pada sektor perbankan Eropa di tengah meluasnya kekhawatiran tentang paparan terhadap krisis utang zona euro yang telah berjalan lama, mengakibatkan Uni Eropa/IMF memberikan talangan untuk Irlandia, Yunani dan Portugal.

EBA memeriksa neraca 65 bank di seluruh Eropa, dengan fokus khusus pada paparan terhadap obligasi pemerintah Eropa, dan mengatakan pihaknya menemukan kekurangan modal di lebih dari 30 pemberi pinjaman (bank) di 12 negara.

Regulator menambahkan bahwa bank akan diberikan waktu sampai 20 Januari untuk memberitahu otoritas pengawas nasional mereka, bagaimana mereka meningkatkan tambahan dana.

"Setelah selesai melakukan pemeriksaan modal bekerja sama dengan otoritas nasional kompeten, EBA telah menetapkan bahwa kekurangan modal berjumlah 114,7 miliar euro," katanya.

Regulator Uni Eropa yang berbasis di London memutuskan bahwa bank-bank Spanyol dan Italia masing-masing perlukan meningkatkan modal 26,2 miliar euro dan 15,4 miliar euro.

Bank Jerman diperlukan untuk meningkatkan total sebesar 13,1 milyar euro, yang jauh lebih besar dari estimasi 5,2 miliar euro yang diberikan pada Otober. Pemberi pinjaman Prancis membutuhkan modal baru sebesar 7,3 miliar euro.

Pemberi pinjaman terbesar Jerman, Deutsche Bank, membutuhkan 3,2 miliar euro tambahan modal, EBA menghitung, naik dari perkiraan Oktober sebesar 2,8 miliar euro.

Dan bank terbesar kedua negara itu, Commerzbank, akan membutuhkan 5,3 miliar euro, jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,9 miliar euro.

Federasi perbankan Jerman BDB mengecam temuan EBA sebagai "sewenang-wenang," dan mengklaim bahwa hasil itu "tidak memberikan kontribusi untuk stabilisasi pasar."

Beralih ke bank Prancis, EBA memperkirakan bahwa kelompok BPCE butuh 3,7 miliar euro, Societe Generale 2,1 miliar euro dan BNP Paribas 1,5 miliar euro, sementara Credit Agricole tidak membutuhkan modal baru.

Regulator Uni Eropa menambahkan bahwa bank harus memperkuat modal penyangganya untuk melindungi diri terhadap paparan utang zona euro - dan meyakinkan pasar tentang kemampuan mereka untuk menahan guncangan keuangan yang lebih.

"Rekomendasi resmi diadopsi oleh dewan pengawas EBA bahwa otoritas pengawas nasional akan meminta bank-bank memperkuat posisi modal mereka dan modal penyangga sementara terhadap eksposur utang hingga akhir September."

"Selain itu, bank akan diminta untuk membentuk penyangga sementara dan luar biasa hingga rasio modal tier satu mencapai tingkat 9,0 persen pada akhir Juni 2012," tambah regulator.

Pada Oktober lalu, EBA telah memperkirakan bahwa bank-bank Eropa memerlukan tambahan 106,4 miliar euro untuk meningkatkan rasio modal tier satu memenuhi persyaratan baru 9,0 persen dari aset pada Juni 2012.
(Uu.A026)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011