Tujuan KB adalah untuk membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pangkalpinang (ANTARA News) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), dalam target program keluarga berencana (KB) dari Januari hingga Oktober 2011 sudah mencapai 90,40 persen, karena gencarnya sosialisasi.

"Pencapaian target yang cukup membanggakan tersebut tidak terlepas dari dukungan masyarakat setempat dalam menyukseskan program tersebut," ujar Pelaksana tujuan Kasubid Data dan Informasi BKKBN, Firman Darmawan, di Pangkalpinang, Selasa.

Ia menjelaskan, jumlah seluruh peserta KB baru di Babel dari Januari hingga Oktober sekitar 47.327 orang dengan target pencapaian 52.354 orang atau sekitar 90,40 persen target sudah terealisasi.

Gencarnya sosialisasi melalui media elektronik dan media masa yang dilakukan BKKBN daerah maupun pusat sangat memberikan dampak yang signifikan terhadap kesadaran masyarakat untuk menyukseskan program KB tersebut.

Program KB yang di sarankan pemerintah dengan tema "Bersama Badan Kependudukan dan KB Nasional dua anak lebih baik dalam rangka penduduk tumbuh seimbang".

Dengan pencapaian hasil sekarang ini dapat dipastikan sampai Desember 2012 melampaui target yang dicanangkan, ini menandakan program KB di Babel sudah berhasil.

"Tujuan KB adalah untuk membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya," ujarnya.

Ia mengatakan, program keluarga berencana memberikan dampak yang positif yaitu penurunan angka kematian ibu dan anak, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, peningkatan kesejahteraan keluarga dan peningkatan derajat kesehatan.

Kemudian memberikan dampak pada peningkatan mutu dan layanan KB-KR, peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM, pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan berjalan lancar.

"Program keluarga berencana dilaksanakan atas dasar suka- rela serta tidak bertentangan dengan agama, kepercayaan dan moral Pancasila," ujarnya.

Ia mengatakan, dengan demikian maka bimbingan pendidikan serta pengarahan amat diperlukan agar masyarakat dengan kesadarannya sendiri dapat menghargai dan menerima pola keluarga kecil sebagai salah satu langkah utama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

(Y008)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011