Jakarta (ANTARA) - Mantan Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan Buya Ahmad Syafii Ma’arif adalah sosok ulama besar yang teduh dan mampu mengayomi semua kalangan di dalam masyarakat.

"Saya atas nama pribadi maupun mewakili keluarga besar Sinarmas mendoakan agar almarhum mendapat tempat terhormat dan mulia di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan atas cobaan ini,” kata Saleh dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.

Saleh mengungkapkan rasa kehilangan besar dan turut berduka atas kepergian Buya Syafii pada Jumat pagi pukul 10.15 WIB di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, DI Yogyakarta itu.

Saleh menceritakan dirinya sempat bertemu dengan Syafii pada awal bulan puasa lalu, dirinya pergi menjenguk Syafii di kediamannya di daerah Yogyakarta.

Baca juga: PBNU sampaikan belasungkawa atas wafatnya Buya Syafii Maarif

Baca juga: Kapolri sebut Indonesia kehilangan tokoh bangsa Buya Syafii


Kala itu, Syafii baru saja kembali kembali setelah melakukan pemeriksaan ke rumah sakit untuk proses penyembuhan. Saleh bercerita mereka saing bercerita sembari tertawa ringan meski pria yang akrab disapa Buya Syafii itu masih terlihat pucat.

"Saya sempat bilang ke Buya kalau saya tidak mau lama-lama, biar Buya bisa istirahat walau Buya masih menahan saya, dan sempat beliau katakan jangan balik dulu biar kita ngobrol dulu," kata pria yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan Muslim Sinarmas tersebut.

Saleh pun mengaku masih sempat mengajak Buya Syafii ke teras bagian depan rumah untuk melangsungkan penyerahan secara simbolis wakaf Al Quran dari Eka Hospital sekaligus bazar minyak goreng dari Sinarmas untuk warga sekitar kediaman Buya.

Baginya, Buya Syafii adalah tempat bagi dirinya mendapatkan pencerahan atas berbagai hal dalam hidup. Komunikasi pun terjalin kuat baik melalui daring ataupun bertemu secara langsung.

Namun kini, dirinya hanya mampu mendoakan, supaya tokoh teduh dan mengayomi tersebut dapat tenang dan keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan ketabahan.

“Sekali lagi selamat jalan tokoh plural yang teduh dan mengayomi," ujar Saleh yang juga Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia itu.*

Baca juga: Ketua MPR: Buya Syafii ajarkan "Bersaudara dalam Perbedaan"

Baca juga: Syafii Maarif minta dimakamkan di Makam Husnul Khotimah Muhammadiyah


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022