Hal ini ke depannya mampu memberikan kemudahan akses untuk proses sertifikasi halal kepada seluruh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, serta seluruh pelaku usaha Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendukung Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) PT Sucofindo untuk merealisasikan digitalisasi layanan di industri halal nasional.

"Hal ini ke depannya mampu memberikan kemudahan akses untuk proses sertifikasi halal kepada seluruh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, serta seluruh pelaku usaha Indonesia,” ujar Sandiaga dalam acara Webinar Friday’s Halal Talk yang diselenggarakan oleh PT Sucofindo seperti dikutip dari siaran pers BUMN ini di Jakarta, Senin.

Sandiaga menyatakan optimis melalui peran PT Sucofindo dapat membantu meningkatkan skala industri halal. Tercatat bahwa Indonesia saat ini menjadi pasar konsumen halal terbesar dunia, yaitu dengan nilai konsumsi halal 184 miliar dolar AS, sedangkan nilai ekspor produk halal Indonesia 6 miliar dolar AS. Hal ini berdasarkan data Laporan Pasar Halal Indonesia 2021/2022-Indonesia Halal Lifestyle Center.

“Ini pun menjadi tantangan sekaligus peluang Indonesia untuk industri halal. Oleh karena itu, peran LPH Sucofindo merupakan elemen penting dalam pelaksanaan sertifikasi halal dan implementasi produk halal, sesuai dengan tujuan bersama dalam peningkatan skala industri halal,” kata Sandiaga.

Sandiaga juga mengapresiasi PT Sucofindo dalam kegiatan Webinar Friday’s Halal Talk. “Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan dan menghadirkan solusi untuk meningkatkan produktivitas industri halal Nasional. Khususnya dalam menghasilkan produk halal dalam negeri yang unggul, bernilai tambah, dan siap ekspor,” tutur Sandiaga.

Direktur Komersial PT Sucofindo Darwin Abas, yang diwakilkan oleh Kepala Sub Direktorat Komersial 2 Sucofindo Andre Esfandiari, mengaku optimis bahwa Indonesia mampu merealisasikan peningkatan skala industri halal.

"Tahun 2020 dan tahun 2021 belanja konsumen di Indonesia sempat menurun karena pandemi, tapi kami optimis PT Sucofindo melalui perannya sebagai LPH, dapat mendukung peningkatan industri halal. Walaupun saat ini masih didominasi untuk produk makanan,” ujar Andre.

Oleh karena itu, untuk memudahkan pelaku usaha dalam proses audit/pemeriksaan kehalalan produk, Sucofindo turut menjawab tantangan Menparekraf untuk digitalisasi layanan.

"PT Sucofindo berinovasi dengan menyediakan aplikasi SAHIH pada halal.sucofindo.co.id yang terintegrasi dengan aplikasi SIHALAL BPJPH. Jadi, pelaku usaha cukup sekali mengisi dan mengunggah data dan informasi ke aplikasi SIHALAL dan otomatis terhubung dengan aplikasi SAHIH Sucofindo,” kata Kepala Unit Halal PT Sucofindo Agus Suryanto.

Proses pemeriksaan kehalalan produk ini dapat dilaksanakan setelah pelaku usaha mengajukan permohonan sertifikasi halal kepada Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Selanjutnya BPJPH melakukan pemeriksaan dokumen. Kemudian BPJPH, menetapkan LPH berdasarkan pemilihan dari pemohon (pelaku usaha).

PT Sucofindo sebelumnya telah ditetapkan dan ditugaskan sebagai Lembaga Pemeriksa Halal (LPH). Keputusan ini berdasarkan Surat Keputusan Nomor 117 Tahun 2020 yang diserahkan oleh BPJPH pada tanggal 10 November 2020. Layanan Halal Sucofindo tersebar di 28 Kantor cabang, dan 38 Unit layanan, serta dilengkapi fasilitas laboratorium pengujian halal yang terakreditasi.

Sebagai upaya peningkatan skala industri halal nasional, Sucofindo mendukung kewajiban bersertifikat halal tahap kedua yang dimulai pada 17 Oktober 2021 sesuai dengan PP No. 39 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal. Tahap kedua ini adalah sertifikasi untuk obat tradisional, produk kimiawi, obat bebas, kosmetik, obat keras nonpsikotropika, dan barang gunaan.

Baca juga: Sucofindo optimis Indonesia mampu tingkatkan industri halal
Baca juga: Bamsoet: Indonesia harus bisa jadi pemain utama industri halal dunia
Baca juga: BI sebut ekonomi syariah RI kian membaik dalam lima tahun terakhir


 

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022