Los Angeles (ANTARA News) - Philip Seymour Hoffman pada Minggu (Senin WIB) meraih penghargaan Oscar 2006 sebagai aktor terbaik dari karya Hollywood berlatar belakang politik, selain George Clooney dan Rachel Weisz yang mendapatkan penghargaan sebagai pemeran pendukung terbaik untuk kategori film yang sama. Hoffman meraih penghargaan tersebut dalam film berjudul "Capote", saat ia berperan sebagai penulis drama Truman Capote yang melakukan perjanjian dengan setan untuk memperoleh akhir cerita novel non-fiksi klasik yang ditulisnya dengan judul "In Cold Blood". Para juri Institut Perfilman Amerika juga memilih film "Tsotsi" dari Afrika Selatan sebagai film asing terbaik. Sementara itu, Clooney memperoleh penghargaan terbaik sebagai pemeran pembantu di film yang menggambarkan seorang agen dinas rahasia Amerika Serikat (CIA), dalam film dram berjudul "Syriana." Sedangkan, Weisz yang berasal dari Inggris diberi penghargaan sebagai aktris pendukung terbaik dalam perannya sebagai seorang aktivis sosial yang dibunuh, karena prinsip-prionsip dan pandangan hidupnya dalam sebuah film thriller "The Constant Gardener. Dalam penghargaan awal Oscar, "Wallace & Gromit in the Curse of the Were-Rabbit" dipilih sebagai film animasi terbaik dan "March of the Penguins" meraih penghargaan film dokumenter terbaik. Sejumlah film lainnya meraih penghargaan, antara lain "Memoirs of a Geisha" sebuah film berlatar belakang budaya klasik bangsa Jepang menerima dua penghargaan Oscar untuk kategori rancangan kostum dan arahan seni. "The Chronicles of Narnia: The Lion, The Witch, and the Wardrobe" meraih penghargaan tata rias terbaik, sementara itu "It`s Hard Out Here for a Pimp" from "Hustle & Flow" terpilih menjadi film dengan lagu terorisinil, dan "Brokeback Mountain" yang berkisah mengenai kaum homoseksual di zaman koboi meraih Oscar untuk film kateori original score terbaik . Clooney, yang menjadi unggulan untuk tiga kategori Oscar saat di panggung bercanda dengan mengatakan, penghargaan sebagai aktor pendukung terbaik yang diterimanya kemungkinan hanya satu-satunya kemenangan baginya pada malam itu, karena tak akan terpilih untuk dua unggulan lainnya. Aktor ganteng tersebut juga diunggulkan untuk sutradara terbaik dan naskah dalam orisinal terbaik dalam film drama "Good Night, and Good Luck", yang menceritakan kehidupan seorang wartawan Edward R. Murrow yang melawan kelompok McCarthisme. Film tersebut memfokuskan diri pada kebebasan berbicara, dan Clooney memanfaatkannya dengan membawa pembicaraan politik di panggung penghargaan. "Kita dapat dikatakan merupakan kelompok masyarakat yang tidak terjamah, dan saya bangga karena beberapa hal. Kita adalah kelompok yang dapat membicarakan mengenai AIDS, sementara orang lain masih takut-takut menyampaikannya. Kita membicarakan soal hak warga sipil. Saya merasa bangga menjadi bagian dari kelompok ini, bangga menjadi bagian kelompok yang tidak terjamah," ujarnya. Sementara itu, Weisz mengatakan, "Constant Gardener," yang mengisahkan tentang tindakan tidak etis dari perusahaan farmasi di Afrika bertujuan mengenang dan menghormati kepada mereka-mereka yang mau mengorbankan jiwa mereka demi keadilan dan mereka adalah wanita dan pria yang hebat dan berani. Secara terpisah, bintang komedian Jon Stewart yang menjadi tuan rumah penghargaan Oscar 2006 dan dikenal dengan sindiran politiknya memulai dengan gurauannya, baik mengenai orang-orang politik maupun bintang Hollywood. Ia mengingatkan penonton akan gaun angsa yang dikenakan penyanyi asal Islandia, Bjork, yang dikenakannya beberapa tahun yang lalu, dan menjadi model favorit di acara gelar karpet merah Oscar. Stewart mengatakan, tahun ini saat Bjork menggunakan gaunnya itu tiba-tiba saja Dick Cheney, Wakil Presiden AS, menembaknya. Leluconnya itu kecelakaan penembakan yang dilakukan Dick Cheney terhadap rekan berburunya lantaran disangka burung puyuh. (*)

Oleh By Bob Tourtellotte, Reuters
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006