Dubai (ANTARA News) - OPEC akan mempertahankan batas tertinggi produksinya sebesar 28 juta barel per hari pada pertemuan Rabu besok di Wina, kata Menteri Energi Uni Emirat Arab, Mohammed bin Dhaen Al Hamili, Selasa. Dalam sebuah pernyataannya kepada kantor berita lokal WAM, Al Hamili mengisyaratkan bahwa kumpulan produsen minyak itu dapat mempertimbangkan sebuah pengurangan produksi jika ada faktor-faktor darurat. "Harga keranjang minyak OPEC cukup adil bagi produsen maupun konsumen pada kisaran 50 hingga 60 dolar AS per barel," kata dia. OPEC, kata dia, dapat menggunakan kapasitas cadangannya dari dua juta barel per hari jika diperlukan. "Pasokan sekarang melebihi permintaan - sebuah kejadian guna membantu pembangunan stok lebih dari satu juta barel per hari pada kuartal pertama tahun ini," kata dia. Dia mengatakan pada pertemuan OPEC mendatang di Wina, Rabu, akan mengkaji situasi pasar minyak dunia, permintaan dan pasokan dan stok minyak pada kuartal kedua ketika permintaan diperkirakan turun sekitar dua juta barel per hari menyusul pergantian cuaca di belahan bumi utara. "Faktor-faktor yang mempengaruhi pasar minyak dunia juga akan didiskusikan," tambah dia. "Kami yakin wilayah Timur Tengah masih akan menjadi sumber kunci minyak pada waktu mendatang, namun ini tidak mencegah konsumsi negara-negara dari pencarian sumber energi alternatif lain," kata dia menjawab pertanyaan tentang konsumen yang berencana mengurangi ketergantungan minyaknya kepada Timur Tengah. Di tempat terpisah, Menteri Energi Kuwait, Sheikh Ahmed Fahed al-Sabah mengatakan kerajaannya akan meminta OPEC tetap mempertahannkan tingkat produksinya sekarang untuk mengatasi tingginya harga minyak saat ini. "Saya yakin karena tingginya harga, kami akan tetap mempertahankan produksi kami," kata Sheikh Ahmed kepada pers pada pertemuannya dengan parlemen negara itu. (*)

Copyright © ANTARA 2006