Surabaya (ANTARA News) - "Itu bodong. Surat itu nggak benar. Saya juga nggak tahu, kok tiba-tiba bisa muncul surat yang saya teken begitu," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Hassan Wirajuda di Surabaya, Rabu. Menlu menegaskan hal itu di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berkaitan dengan adanya surat palsu yang seakan-akan ditandatangani mengenai renovasi Gedung Kedutaan Besar RI di Seoul, Korea Selatan. Ketika dikonfirmasi pers tentang kemungkinan lemahnya pengawasan KBRI di Korsel terkait keluarnya surat tersebut, ia menyatakan, tidak berani menuduh seperti itu. "Kita nggak berani nuduh seperti itu," katanya. Menurut dia, secara pribadi baru mengetahui adanya surat palsu itu atas laporan dari perwakilan Korea Selatan di Jakarta. "Secara fisik, surat yang diserahkan ke Pemerintah Korea Selatan itu tidak sama dengan surat-surat yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Indonesia," demikian Hassan Wirajuda. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006