Sungailiat, Bangka (ANTARA) - Sub Koordinator Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yudhiansyah, mengatakan, generasi muda saat ini perlu didorong untuk memahami dan memaknai Pancasila sebagai dasar negara yang sah.

"Generasi muda sekarang perlu didorong untuk memahami lima butir Pancasila sebagai ideologi negara karena saya melihat terjadi penurunan pemahaman Pancasila pada generasi muda sekarang," katanya, di Sungailiat, Bangka Belitung, saat dialog di RRI, Rabu.

Ia menilai penurunan pemahaman arti Pancasila serta nilai-nilai luhur yang memang sangat berkurang, seperti gotong royong dan sikap sopan santun. Kondisi ini perlu dilakukan pembinaan.

Baca juga: Ketua DPR buka Seminar Pemikiran Bung Karno dan Pancasila

"Ke depan pemerintah akan membangkitkan kembali dalam program pendidikan yang tujuannya agar nilai-nilai Pancasila ini kembali tumbuh," kata dia.

Pancasila sebagai ideologi negara kata dia terdiri dari lima butir yakni nilai religius, kekeluargaan, keselarasan, nilai kerakyatan dan keadilan yang sudah tumbuh dan berkembang di bangsa ini sejak dahulu.

"Pendiri bangsa,Pancasila menjadi suatu dasar, suatu pedoman hidup bagi bangsa dan masyarakat Indonesia untuk menjalankan kehidupan, pemerintahan, dan sumber-sumber hukum dari Pancasila," jelasnya.

Baca juga: Wakil Ketua MPR paparkan relasi negara dan agama dalam Pancasila

Sementara, dosen Hukum Kriminologi Universitas Bangka Belitung, Rio A Agustian, mengatakan, Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum yang masih berlaku sampai saat ini, dan juga sebagai dasar negara, semua peraturan hukum baik itu dari tingkat terbawah sampai dengan undang undang, basis yang pertama adalah Pancasila dan tidak boleh keluar dari nilai-nilai tersebut.

"Pedoman ini merupakan nilai-nilai yang diberikan bapak-bapak pendiri bangsa, bahwa negara kita ini harus mempunyai yang namanya pondasi dalam konteks berbangsa dan bernegara," kata dia.

Baca juga: Papua dan bumi Pancasila

Dasar inilah yang akhirnya harus diterapkan di masyarakat, bangsa Indonesia serta tidak boleh keluar dari Bhinneka Tunggal Ika, suku, agama, ras dan sebagainya. "Kita berada dalam tataran banyak suku, agama dan ras, jadi Pancasila inilah yang berada di tengah-tengahnya," ujarnya.

Pewarta: Kasmono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022