sebagian badan jalan yang tersisa masih labil
Trenggalek, Jatim (ANTARA) - BPBD Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mengimbau warga dan pengendara yang melintas di jalan antardesa di wilayah Kecamatan Munjungan yang ambles tergerus longsor agar hati-hati.

"Tanah di sebagian badan jalan yang tersisa masih labil. Sebaiknya pengendara hati-hati," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Trenggalek Tri Puspitasari di Trenggalek, Rabu.

Petugas gabungan sudah meninjau langsung lokasi longsor yang memicu jalan ambles.

Saat ini belum ada tindakan penanganan langsung mengingat kontur tanah yang longsor ada di tepi jurang/tebing.

Baca juga: BPBD Trenggalek imbau warga waspada tanah bergerak pemicu longsor
Baca juga: Trenggalek usul pembangunan tembok penahan tebing antisipasi longsor

Longsor diduga akibat guyuran hujan dengan intensitas tinggi selama dua hari terakhir, sehingga memicu resapan air.

Akibatnya, tebing penopang jalan longsor sehingga mengakibatkan jalan di atasnya ambles.

Beruntung saat kejadian tidak ada pengendara yang melintas sehingga tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

“Kerugian personil nihil, tapi kerugian material separuh badan jalan ambles," katanya.

Baca juga: Jalan nasional Trenggalek-Ponorogo berangsur normal pascalongsor
Baca juga: BPBD Trenggalek sebut 30 rumah rusak akibat longsor

Untuk sementara waktu jalan itu hanya bisa dilalui untuk satu lajur untuk kendaraan roda dua dan roda empat dengan sistem buka tutup.

Pengguna kendaraan lebih dari empat diimbau untuk menggunakan jalur lain dan untuk sementara waktu menghindari jalan untuk menghindari longsor susulan sembari menunggu proses perbaikan.

“Untuk sementara jalan hanya bisa dilalui satu jalur untuk roda dua dan roda empat, untuk roda enam tidak bisa. Arus lalu lintas dapat digunakan secara bergantian. Kami juga telah memasang rambu tanda bahaya dan mengimbau kepada masyarakat untuk waspada saat melintas, utamanya ketika terjadi hujan," pungkasnya. 

Baca juga: Akses transportasi menuju Talu Talamau masih terputus akibat longsor

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022